Rabu, 27 November 2019


TUGAS
EKONOMI MAKRO
INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Akuntansi yang bertema “Aktiva Tetap Berwujud dan Tidak Berwujud” tepat pada waktunya.
Tema yang kita bahas dalam makalah ini berhubungan dengan aktiva tetap. Hal ini dilakukan agar kita semua dapat mengetahui secara rinci perihal pokok bahasan tersebut.
Makalah Ekonomi Makro ini kami susun untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing mata kuliah Ekonomi Makro.
Penyusun menyadari, bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan guna kesempurnaan di masa mendatang.
Terakhir, tak lupa penyusun ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga makalah Ekonomi Makro yang kami susun dapat bermanfaat.

















DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... .. iii
BAB  I   : PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang............................................................................................... 4
1.2   Rumusan Masalah......................................................................................... 4
1.3   Tujuan.............................................................................................................. 4
BAB  II  : PEMBAHASAN
2.1 Investasi dalam aktiva tetap.............................................................................. 5   
2.2 Pengertian Aktiva Tetap................................................................................... 6
2.3 Sifat Aktiva Tetap..................................................................................................6
2.4 Penggolongan Aktiva Tetap............................................................................. 7
2.5 Aktiva Tetap Berwujud....................................................................... ..............11
2.6 Aktiva Tetap Tidak Berwujud............................................................................ 14
BAB  III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................15
3.2 Saran ..................................................................................................................15 
DAFTAR PUSTAKA










BAB I
PENDAHULUAN

1.1       LATAR BELAKANG
Secara umum akuntansi mencakup kegiatan pendapatan dimulai dari transaksi dicatat untuk pertama kali dalam jurnal hingga menjadi laporan keuangan. Sehingga dapat dikatakan bahwa akuntansi sangatlah penting dalam kegiatan sehari-hari terutama bagi operasi perusahaan dalam satu periode.
Dari tahapan diatas laporan keuangan neraca terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap, kewajiban dan modal. Dan yang akan dibahas kali ini adalah aktiva tetap, yaitu berbagai jenis aktiva dapat digunakan lebih dari satu periode untuk operasi perusahaan. Aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud. Oleh karena itu perlunya untuk mengetahui serta memahami secara rinci tentang aktiva tetap baik aktiva tetap berwujud maupun tidak berwujud.

1.2         RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian aktiva?
2.      Apa arti penting dari aktiva tetap?
3.      Apa saja sifat-sifat dari aktiva tetap?
4.      Bagaimana penggolongan dan klasifikasi dari aktiva tetap?
5.      Apa perbedaan antara aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud?

1.3       TUJUAN
1.      Mengetahui pengertian dari aktiva sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.
2.      Mengetahui arti penting dari aktiva tetap.
3.      Mengetahui sifat-sifat dari aktiva tetap.
4.      Mengetahui penggolongan dan klasifikasi pada aktiva tetap.
5.      Mengetahui secara umum aktiva berwujud dan tidak berwujud.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP
Investasi dalam aktiva tetap diartikan sebagai proses yang mengacu pada sebuah penganggaran modal. Proses pengambilan keputusan sebelum melakukan tindakan dalam suatu perusahaan harus didasari oleh keputusan yang matang, proses pengambilan keputusan berkenaan dengan investasi dalam aktiva tetap, yang memerlukan proposal diterima atau ditolak dengan investasi dalam aktiva tetap, yang memerlukan proporsional diterima atau ditolak hal ini mengacu pada penganggaran modal.
Dalam memutuskan suatu proyek dapat kita terima atau kita tolak, pada arus kas bebas memiliki manfaat yang besar pengaruhnya bagi kelangsungan perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus menentukan seberapa besar pengaruhnya arus kas yang dihasilkan oleh suatu proyek dan berfungsi pada suatu penentuan apakah proyek dapat diterima? Dalam hal tersebut perusahaan harus menguji apakah yang terkait dengan arus kas dan bagaimana cara untuk mengukurnya untuk mendapatkan suatu keputusan.
Secara khusus investasi melibatkan pengeluaran kas yang besar dan mengikat perusahaan pada tindakan tertentu pada periode yang relative lama, jika suatu keputusan penganggaran modal dilakukan dengan tidak teliti maka akan canderung menimbulkan biaya yang mahal. Sebagian metode ini mengambil perhitungan nilai waktu dari uang, hanya satu metode saja yang tidak digunakan di dunia nyata. Dalam hal ini perusahaan lebih sering memakai metode NPV yang membandingkan nilai sekarang dari arus kan masuk dan arus kas keluar.
A.    Perputaran Dana yang Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap
Perputaran dana yang tertanam dalam aktiva tetap yaitu dalam bentuk mesin, bangunan, kendaraan dan lain-lain akan diterima kembali keseluruhannya oleh perusahaan dalam beberapa tahun secara berangsur-angsur melalui depresiasi.
B.     Capital Budgeting
Capital budgeting (penganggaran modal) adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun.
C.    Karakteristik Capital Budgeting

1)      Bertujuan untuk mendapat keuntungan pada masa yang akan dating
2)      Melalui jangka waktu yang relative lama
3)      Meliputi dana yang relative besar

D.    Manfaat Capital Budgeting

1)      Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun
2)      Agar tidak terjadi over investment atau under investment
3)      Dapat lebih terencana, teliti, karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar
4)      Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making


E.     Penggolongan usul investasi dalam aktiva tetap

1)      Investasi Penggantian
Pada umumnya, keputusan mengenai investasi penggantian adalah yang paling sederhana. Dalam hal ini aktiva yang sudah aus (wear-out) atau usang (obsolete) harus diganti dengan aktiva baru bila produksi akan tetap dilanjutkan
2)      Investasi Penambahan Kapasitas
Misalnya usulan penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasi ini sering juga bersifat investasi penggantian, contohnya mesih yang sudah tua dan tidak efisien akan diganti dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan lebih efisien
3)      Investasi Penambahan Produk Baru
Investasi untuk menghasilkan produk baru disamping tetap menghasilkan produk yang telah diproduksi pada waktu ini
4)      Investasi Lain-lain
Investasi yang termasuk golongan ini adalah usulan investasi yang tidak termasuk dalam ketiga golongan di atas, misal investasi untuk pemasangan alat pemanas, alat pendingin dan lain-lain.
F.     Metode-metode Untuk Menseleksi Usulan Investasi

v  Payback Periode
Adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceed atau aliran kas neto (Net Cash Flow). Semakin cepat modal dapat diperoleh kembali berarti semakin kecil resiko yang harus diambil atau dihadapi.
Kriteria penerimaannya adalah jika periode pengembalian lebih rendah dari periode pengembalian maksimum yang ditentukan maka proyek akan diterima.

v  Net Present Value
Adalah selisih antara nilai sekarang arus kas masuk yang akan diterima diwaktu yang akan datang dengan arus kas keluar. Kriteria penerimaannya adalah apabila NPV positif maka proyek diterima, berarti Rate of Return dari investasi lebih tinggi dari Discount Rate, begitupun sebaliknya.
v  Profitability Index
Membagi antara nilai sekarang arus kas masuk yang akan diterima diwaktu yang akan datang dengan arus kas keluar. Kriteria penerimaannya adalah jika profitability index lebih dari satu maka investasi diterima dan sebaliknya
v  Internal Rate Of Return (IRR)
Adalah tingkat pengembalian yang dihasilkan atau suatu investasi atau discount rate yang menunjukan nilai sekarang arus kas masuk sama dengan arus kas keluar. Jika PV Proceed lebih besar dari PV Outlays (investasi) maka harus digunakan tingkat bunga yang lebih tinggi, begitupun sebaliknya jika PV Procees lebih kecil dari investasi maka harus digunakan tingkat bunga yang lebih rendah.
v  Accounting Rate Of Return (ARR)
Metode Accounting Rate Of Return atau sering disebut dengan Average Rate of Return, menunjukan prosentase keuntungan neto sesudah pajak dihitung dari average investment atau initial investment. Kriteria penerimaannya jika ARR lebih dari 100% maka investasi diterima, dan jika ARR lebih kecil dari 100% maka investasi ditolak.
G.    Rumus-rumus yang Dipakai
1) Depresiasi
                          

 HP = Harga Perolehan
 NS = Nilai Sisa / Nilai Residu
 UE = Umur Ekonomis

      2)  Cash In Flow (Proceed)
EAT + Depresiasi     
EAT = Earning After Tax (Laba setelah Pajak)
     3)  Discount Factor (DF)
          

 n = Tahun ke-n
             r = Tingkat Bunga

       4) Payback Periode
·         Jika proceed yang dihasilkan tiap tahun sama, ,maka rumusnya:
  Jumlah Investasi * 1 tahun   
                                      Proceed
ü  Jika payback periode > umur ekonomis, maka Investasi ditolak
ü  Jika payback periode < umur ekonomis, maka Investasi diterima

·         Jika proceed yang dihasilkan tiap tahun berbeda, menggunakan rumus:
HP                                = xxx
NS                                    = xxx  -
Investasi                        = xxx
Proceed tahun 1                = xxx  -
Sisa Investasi                  = xxx
Proceed th2                       = xxx  -
Sisa Investasi                  = xxx

Dan begitu seterusnya sampai investasi tidak dapat dikurangi dengan proceed tahun selanjutnya, lalu:
           

         5)  Net Present Value (NPV)
NPV = PV Proceed – PV Outlays

PV.Proceed  = Proceed * DF                 
PV. Outlays  = Harga Perolehan
ü  Jika NPV (+), maka investasi diterima
ü  Jika NPV (-), maka investasi ditolak
ü   
6) Profitability Index
      
ü  Jika PI 1, investasi diterima
ü  Jika PI < 1, investasi ditolak

           7)   Acounting Rate of Return (ARR)
            

ü  Jika ARR > 100%, diterima
ü  Jika ARR < 100%, ditolak

           8)  Internal Rate of Return (IRR)
          

ü  Jika IRR > tingkat bunga, diterima
ü  Jika IRR < tingkat bunga, ditolak
Ø  P1 = tingkat bunga ke-1          : C1 = NPV ke-1
Ø  P2 = tingkat bunga ke-2          : C2 = NPV ke-2

2.2 PENGGOLONGAN AKTIVA TETAP
1. AKTIVA TETAP BERWUJUD
Adalah aktiva-aktiva yang berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Istilah relatif permanen menunjukan sifat dimana aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama.
Akitiva tetap berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat mempunyai macam-macam bentuk seperti tanah, bangunan, mesin-mesin dapat alat-alat, kendaraan, mebel dan lain-lain. Dari macam-macam aktiva tetap berwujud di atas untuk tujuan akutansi dilakukan pengelompokan sebagai berikut :
a.       Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan peternakan.
b.      Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya bias diganti dengan aktiva yang sejenis.
c.       Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis.
Ø  Klasifikasi Aktiva Tetap Berdasarkan Jenis
            Aktiva tetap biasanya digolongkan menjadi empat kelompok, yaitu:
1.      Tanah, seperti tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya gedung-gedung perusahaan.
2.      Perbaikan tanah, seperti jalan-jalan diseputar lokasi perusahaan yang dibangun oleh perusahaan, tempat parkir, dan pagar.
3.      Gedung, seperti kantor, toko, pabrik, dan gudang.
4.      Peralatan, seperti peralatan kantor, peralatan pabrik, mesin-mesin, kendaraan, dan mebel.

Ø  Sudut Substansi
               Aktiva tetap dapat dibagi:
1.      Tangible Assets atau Aktiva berwujud seperti Lahan, Mesin, Gedung dan Peralatan.
2.      Intangible Assets atau Aktiva yang tidak berwujud seperti HGU, HGB, Goodwill, Patents, Copyright, Hak Cipta, Franchise, dan lain-lain.

Ø  Sudut Disusutkan Atau Tidak

1.    Depreciated Plant asset yaitu aktiva tetap yang disusutkan seperti Building (Bangunan), Equipment (Peralatan), Machinary (Mesin), Inventaris dan lain-lain.
2.    Undepreciated Plant Asset yaitu aktiva yang tidak dapat disusutkan seperti Land (Lahan).
2. AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD
Aktiva tidak berwujud adalah aktiva tetap perusahaan yang secarafisik tidak dapat dinyatakanContoh Aktiva tidak berwujud adalah hak paten, hak cipta hak merek, biaya riset dan pengembangan biaya ditangguhkan serta hak pengusahaan sumber alam. 
            Apabila suatu aktiva tidak berwujud diperoleh dengan membeli dari pihak luar, maka disamping harga beli yang termasuk sebagai harga perolehan (cost) adalah biaya – biaya tambahan untuk mendapatkannya seperti biaya yang dibayarkan kepada pemerintah dan notaries serta biaya administrasi yang berhubungan.
Aktiva tidak berwujud mungkin timbul dari:
1.                  Pemerintah-seperti hak paten, hak cipta, frenchis, merek dagang, dan nama dagang.
2.                  Perusahaan lainmisalnya pembelian yang mencakup pembayaran untuk goodwill.
3.                  Perjanjian tertentu-seperti frenchise dan lease.
Ciri- ciri aktiva tetap tidak berwujud
1.                        Dapat dipisahkan, yaitu kemampuannya untuk menjadi terpisah atau terbagi dari BPR dan dapat dijual, dialihkan, dilisensikan, disewakan atau ditukarkan melalui suatu kontrak terkait aset atau kewajiban secara individual atau secara bersama.
2.                        Muncul dari hak kontraktual atau hak hukum lainnya, terlepas apakah hak tersebut dapat dialihkan atau dapat dipisahkan dari BPR atau dari hak dan kewajiban lainnya.
3.                        Aset Tidak Berwujud dapat diperoleh secara eksternal melalui perolehan secara terpisah dan pertukaran aset, atau dihasilkan secara internal.
4.                        Aset Tidak Berwujud hanya dapat diakui apabila berasal dari eksternal. Sedangkan biaya penelitian dan pengembangan yang terkait dengan upaya menghasilkan aset tidak berwujud secara internal tidak dapat diakui sebagai Aset Tidak Berwujud, kecuali merupakan bagian dari perolehan aset lain.

2.5 AKTIVA TETAP BERWUJUD
2.5.1   AKTIVA TETAP BERWUJUD (PEROLEHAN, PENYUSUTAN DAN PELAPORAN)
Kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan disebut aktiva atau harta ( assets )Aktiva menunjukan bentuk kekayaan yang dimiliki perusahaan yang merupalan sumber daya (resources) bagi perusahaan untuk melakukan usaha. 
Ø  Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah aktiva yang jangka waktu pemakaiannya lama digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan serta nilainya cukup besar. Aktiva ini digolongkan menjadi aktiva tetap berwujud (tangible fixed assets ) dan aktiva tidak berwujud ( intangible assets ).
Ø  HARGA PEROLEHAN
Semua biaya yang terjadi untuk memperoleh suatu aktiva tetap sampai tiba ditempat dan siap dipakai harus dimasukkan sebagai bagian dari harga perolehan (cost) aktiva yang bersangkutan.
1.      Perolehan Dengan Angsuran
Ada kalanya aktiva tetap dibeli secara angsuranDalam hal demikian kontrak pembelian dapat menyebutkan bahwa pembayaran akan dilakukan dalam sekian kali angsuran dan terhadap saldo yang belum dibayar dikenakan bunga.

2.      Penyusutan
Semua jenis aktiva tetap kecuali tanah, akan semakin berkurang kemampuannya untuk memberikan jasa bersamaan dengan berlalunya waktu. Beberapa faktor yang mempengaruhi menurunnya kemampuan ini adalah pemakaian, keausan, ketidakseimbangan kapasitas yang tersedia dengan yang diminta dan keterbelakangan teknologi.
3.      Metode Penyusutan
Ada dua faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan yaitu nilai aktiva tetap yang digunakan dalam penghitungan penyusutan (dasar penyusutan) dan taksiran manfaat. Dasar penyusutan dapat berupa : harga perolehan dan nilai buku. Untuk menghitung penyusutan, taksiran manfaat dinyatakan dalam tarif  penyusutan dan dapat dihitung dengan rumus :
§  Metode garis lurus ( Straight line ), biaya penyusutan dialokasikan berdasarkan berlalunya waktu ,dalam jumlah yang sama,sepanjang masa manfaat aktiva tetap.
Biaya penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan
           Dasar penyusutan = Harga perolehan – nilai sisa
§  Metode saldo menurun ( Declining balance )biaya penyusutan akan merata sepanjang umur aktiva tetap dan biaya penyusutan makin menurun dari tahun ke tahun selama taksiran masa manfaat dikarenakan semakin tuakapasitas aktiva dalam memberikan jasanya juga akan semakin menurun.     
Biaya penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan
Dasar penyusutan = Nilai buku awal periode
§  Metode jumlah angka tahun akan menghasilkan jadwal penyusutan yang sama dengan metode saldo menurun. Jumlah penyusutan akan makin menurun dari tahun ke tahun.
Biaya penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan
          Dasar penyusutan = Harga perolehan – nilai sisa
§   Metode unit produksi,dalam metode unit produksi taksiran manfaat dinyatakan dalam kapasitas produksi yang dapat dihasilkan.Kapasitas produksi itu sendiri dapat dinyatakan dalam bentuk unit produksijam pemakaiankilometer pemakaian .


4.      Penilaian dan pelaporan
Aktiva tetap dinilai sebesar nilai bukunya, yaitu harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Tetapi apabila manfaat ekonomi dari suatu aktiva tetap tidak lagi sebesar nilai bukunya, maka aktiva tersebut dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonomi yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan aktiva tersebut dicata sebagai kerugian. Dalam laporan keuangan, aktiva tetap dirinci menurut jenisnyaseperti tanah, gedung, mesin-mesin, peralatan dan lain-lain.            
5.      Buku Aktiva Tetap
Perkiraan aktiva tetap dibuku besar perlu dibuatkan rinciannya dalam buku aktiva tetap (fixed assets subsidiary ledger). Buku tambahan ini merinci aktiva tetap dibuku besar menurut jenisnya.

2.5.2    AKTIVA TETAP BERWUJUD ( PENARIKAN )
Ø  Penjualan      
Aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi dapat ditarik dari pemakaian. Penarikan (retirements) dapat dilakukan dengan dijual,ditukarkan dengan aktiva lain atau dibuang begitu saja (dihapuskan).
Ø  Penukaran
Suatu aktiva tetap yang sudah berkurang manfaatnya, dapat ditukarkan dengan yang lain. Penukaran aktiva teatp dapat dilakukan dengan aktiva sejenis (misalnya mobil dengan mobil) atau dapat juga dengan tidak sejenis ( misalnya mobil dengan mesin ).
Ø  Penghapusan
Kemungkinan lain bagi aktiva yang sudah tidak bermanfaat adalah dihapuskan. Ini terjadi kalau aktiva tetap tidak dapat dijual atau ditukarkan. Apabila aktiva belum disusutkan penuhmaka akibat penghapusan ini adalah terjadinya kerugian sebesar nilai buku. Seperti halnya kerugian dari penjualan aktiva tetap kerugian karena penghapusan aktiva juga dilaporkan sebagai biaya lain-lain


Ø  Aktiva Tetap Bernilai Kecil
Salah satu kriteria untuk dapat dikategorikan sebagai aktiva tetap adalah nilainya yang besar. Aktiva tetap yang nilai per unitnya kecil,dapat langsung dibebankan sebagai biaya pada saat perolehan.
Ø  Pengeluaran modal
Pengeluaran-pengeluaran aktiva tetap seperti biaya pemeliharaan (maintenance), penambahan (additions), penggantian (replacement) atau perbaikan (repairs) dapat dikategorikanmenjadi pengeluaran modal (capital expenditures) and pengeluaran pendapatan ( renevue expenditures). Pengeluaran modal adalah pengeluaran-pengeluaran yang harus dicatat sebagai aktiva (dikapitalisir ).
Ø  Pengeluaran pendapatan
Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran-pengeluaran yang hanya mendatangkan manfaat untuk tahun dimana pengeluaran tersebut dilakukan. Oleh karena itu pengeluaran-pengeluaran akan dibebankan sebagai biaya. Biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin merupakan contoh dari jenis pengeluaran ini.

Perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan perolehan dan penggunaan aktiva tetap dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a)        Pengeluran modal adalah pengeluran-pengeluran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akutansi pengeluaran-pengeluaran.
b)        Pengeluran pendapatan adalah pengeluran-pengeluran untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi yang bersangkutan. Oleh karena itu pengeluaran-pengeluran seperti ini dicatat dalam rekening biaya.
PRINSIP PENILAIAN AKTIVA TETAP BERWUJUD
Adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aktiva tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan.

HARGA PEROLEHAN AKTIVA TETAP BERWUJUD
Karena jenis aktiva itu macam-macam maka masing-masing jenis mempunyai masalah-masalah khusus yang akan dibicarakan berikut ini :
1.             Tanah
2.             Bangunan
3.             Mesin dan alat-alat
4.             Alat-Alat Kerja
5.             Pattern dan dies atau Cetakan-Cetakan
6.             Perabotan dan Alat-Alat Kantor
7.             Kendaraan

CARA – CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing-masing cara perolehan akan mempengaruhi penentuan harga perolehan berikut ini akan dibahas tetang harga perolehan.
1.         Pembelian Tunai
2.         Pembelian secara gabungan
3.         Perolehan Melalui Pertukaran
4.         Pembelian angsuran
5.         Diperoleh dari Hadiah atau Donasi
6.         Aktiva yang Dibuat sendiri
BIAYA – BIAYA SELAMA MASA PENGGUNAAN AKTIVA
Aktiva tetap yang dimiliki dan digunakan dalam usaha perusahaan akan memerlukan pengeluaran-pengeluaran yang tujuannya adalah agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Pengeluaran-pengeluaran tersebut dapat dikelompokan menjadi :
1)      Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya reparasi dapat merupakan biaya yang jumlahnya kecil jika reparasinya bisa dan jumlahnya cukup besar jika reparasinya besar.
2)      Penggantian
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagian aktiva dengan unit yang baru yang tipenya sama.
3)      Perbaikan
Adalah penggantian suatu aktiva dengan aktiva baru untuk memperoleh kegunaan yang lebih besar.
4)      Penambahan
Adalah memperbesar atau memperluas fasilitas suatu aktiva seperti penambahan ruang dalam bangunan ruang parker dan lain-lain.
5)      Penyusunan Kembali aktiva tetap
Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam penyusunan kembali aktiva atau perubahan route produksi atau untuk mengurangi biaya produksi, jika jumlahnya cukup berarti dan manfaat penyusunan kembali itu akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi maka harus di kapitalisasi.
a.      Memberhentian aktiva
b.      Asuransi kebakaran
c.       Asuransi bersama
d.      Polis gabungan
e.       Pencatatan asuransi kebakaran
2.6      AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD
Aktiva tak berwujud adalah aktiva tetap perusahaan yang secarafisik tidak dapat dinyatakanContoh Aktiva tidak berwujud adalah hak paten, hak cipta, hak merek, biaya riset dan pengembangan biaya ditangguhkan serta hak pengusahaan sumber alam. Aktiva tidak berwujud dapat diperoleh melalui pembelian atau dikembangkan sendiri oleh perusahaan.
Apabila suatu aktiva tidak berwujud diperoleh dengan membeli dari pihak luar, maka disamping harga beli yang termasuk sebagai harga perolehan (cost) adalah biaya – biaya tambahan untuk mendapatkannya seperti biaya yang dibayarkan kepada pemerintah dan notaries serta biaya administrasi yang berhubungan.
a)      Amortisasi
b)     Pencatatan 
c)      Hak Penguasaan Sumber Alam
Suatu perusahaan mungkin memperoleh hak untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi sumber alam tertentuBiasanya untuk memperoleh hak eksploitasi sumber-sumber alam tersebut perusahaan harus membayar sejumlah uang. Biaya-biaya untuk memperoleh hak penguasaan sumber-sumber alam dicatat sebagai aktiva tetap dan diamortisasikan.

Ø  Aktiva Lain-Lain
Aktiva tetap tidak berwujud (intangible assets) adalah aktiva yang umur ekonomisnya panjang dan memberikan manfaat bagi operasi perusahaan,  tetapi tidak mempunyai bentuk fisik. Aktiva ini berupa hak-hak istimewa atau pemilikan posisi yang menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendapatan. Bukti pemilikan aktiva tidak berwujud bisa berupa kontrak, lisensi atau dokumen lain.
a)      Hak Sewa (Lease Hold)
b)     Organization Cost
c)      Perijinan (Permit & Licences)
d)     Hak Patent
e)      Merk Dagang (Trade Mark)
f)       Hak Penggandaan (Copyright)
g)      Franchise
h)     Goodwill


BAB III
PENUTUP
3.1       KESIMPULAN
Setelah kita mengupas beberapa masalah seputar aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud, dapat disimpulkan bahwa aktiva tetap berwujud adalahaktiva-aktiva yang berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Seperti, mesin, peralatan, tanah, dan lain-lain. Sedangkan aktiva tetap tidak berwujud adalah aktiva tetap perusahaan yang secara fisik tidak dapat dinyatakan, tetapi berpengaruh terhadap kontinuitas perusahaan, seperti hak paten, merk dagang, hak cipta, dan lain-lain.
            Adapun perbedaan yang menonjol dari keduanya antara lain :
I.       Bentuk nyata atau bentuk fisik
II.    Nilai aktiva
III. Usia atau umur aktiva
Perlakuan akuntansi aktiva tak berwujud menyangkut masalah yang tidak berbeda dengan perlakuan akuntansi terhadap aktiva tetap, diantaranya adalah penentuan nilai perolehan, perlakuan akuntansi selanjutnya terhadap nilai perolehan tersebut dalam kondisi usaha normal (amortisasi), dan perlakuan akuntansi atas penurunan nilai aktiva tak berwujud yang material dan permanen. Kesulitan yang dihadapi dalam pemecahan masalah perlakuan akuntansi aktiva tak berwujud pada umumnya disebabkan oleh sifat aktiva tersebut, seperti tidak adanya wujud fisik yang menyebabkan bukti keberadaannya kabur, dan kesulitan dalam penentuan nilai perolehan serta masa manfaat keekonomiannya.

 3.2       SARAN
Setelah disusunnya makalah mengenai aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud, diharapkan dapat menambah wawasan pembaca khususnya dimata kuliah pengantar akuntansi. Begitu juga alangkah baiknya apabila kita mencari sumber referensi lebih banyak dari berbagai sumber sehingga ilmu dan wawasan yang kita dapatkan semakin luas.







DAFTAR PUSTAKA

Jusup, Al. Haryono.1993. Dasar-Dasar Akuntansi 2.  Edisi 4.Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.
Hendriksen, S. Eldon.,dan Nugroho W. Teori Akuntansi. Edisi 4.Jakarta: Erlangga.
Tuanakotta, M. Theodorus. Teori Akuntansi 2. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
PSAK No. 19 Aktiva Tak Berwujud.pdf
ED-PSAK No. 19 Revisi 2009 Aset Tidak Berwujud.pdf
AKUNTANSI.pdf






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUGAS PERPAJAKAN “ Contoh Kasus Tax Avoidance dan Tax Evasion” Contoh Kasus Tax Avoidance "Gelombang Penghindaran Pajak d...