TUGAS
EKONOMI MAKRO
” INVESTASI DALAM
AKTIVA TETAP”
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Akuntansi yang bertema “Aktiva Tetap Berwujud dan Tidak Berwujud” tepat pada waktunya.
Tema yang kita bahas dalam makalah ini berhubungan dengan
aktiva tetap. Hal ini dilakukan agar kita semua dapat mengetahui secara rinci
perihal pokok bahasan tersebut.
Makalah Ekonomi Makro ini kami susun untuk memenuhi tugas
dari dosen pembimbing mata kuliah Ekonomi Makro.
Penyusun menyadari, bahwa makalah ini jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan guna
kesempurnaan di masa mendatang.
Terakhir, tak lupa penyusun ucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Semoga makalah Ekonomi Makro yang kami susun dapat
bermanfaat.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
KATA
PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... .. iii
BAB I :
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang............................................................................................... 4
1.2 Rumusan
Masalah......................................................................................... 4
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 4
BAB II :
PEMBAHASAN
2.1
Investasi dalam aktiva tetap.............................................................................. 5
2.2 Pengertian Aktiva
Tetap................................................................................... 6
2.3 Sifat Aktiva Tetap..................................................................................................6
2.4 Penggolongan Aktiva
Tetap............................................................................. 7
2.5 Aktiva Tetap Berwujud....................................................................... ..............11
2.6 Aktiva Tetap Tidak
Berwujud............................................................................ 14
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................15
3.2
Saran ..................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Secara umum akuntansi mencakup kegiatan pendapatan
dimulai dari transaksi dicatat untuk pertama kali dalam jurnal hingga menjadi
laporan keuangan. Sehingga dapat dikatakan bahwa akuntansi sangatlah penting
dalam kegiatan sehari-hari terutama bagi operasi perusahaan dalam satu periode.
Dari tahapan diatas laporan keuangan neraca terdiri dari
aktiva lancar, aktiva tetap, kewajiban dan modal. Dan yang akan dibahas kali
ini adalah aktiva tetap, yaitu berbagai jenis aktiva dapat digunakan lebih dari
satu periode untuk operasi perusahaan. Aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap
berwujud dan tidak berwujud. Oleh karena itu perlunya untuk mengetahui serta
memahami secara rinci tentang aktiva tetap baik aktiva tetap berwujud maupun
tidak berwujud.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1. Apa pengertian
aktiva?
2. Apa arti penting
dari aktiva tetap?
3. Apa saja
sifat-sifat dari aktiva tetap?
4. Bagaimana
penggolongan dan klasifikasi dari aktiva tetap?
5.
Apa perbedaan antara aktiva tetap berwujud dan tidak
berwujud?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian
dari aktiva sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.
2. Mengetahui arti
penting dari aktiva tetap.
3. Mengetahui
sifat-sifat dari aktiva tetap.
4. Mengetahui
penggolongan dan klasifikasi pada aktiva tetap.
5.
Mengetahui secara umum aktiva berwujud dan tidak
berwujud.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP
Investasi dalam aktiva tetap diartikan sebagai proses
yang mengacu pada sebuah penganggaran modal. Proses pengambilan
keputusan sebelum melakukan tindakan dalam suatu perusahaan harus didasari oleh
keputusan yang matang, proses pengambilan keputusan berkenaan dengan investasi
dalam aktiva tetap, yang memerlukan proposal diterima atau ditolak dengan
investasi dalam aktiva tetap, yang memerlukan proporsional diterima atau
ditolak hal ini mengacu pada penganggaran modal.
Dalam memutuskan suatu proyek dapat kita terima atau
kita tolak, pada arus kas bebas memiliki manfaat yang besar pengaruhnya bagi
kelangsungan perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus menentukan seberapa
besar pengaruhnya arus kas yang dihasilkan oleh suatu proyek dan berfungsi pada
suatu penentuan apakah proyek dapat diterima? Dalam hal tersebut perusahaan
harus menguji apakah yang terkait dengan arus kas dan bagaimana cara untuk
mengukurnya untuk mendapatkan suatu keputusan.
Secara
khusus investasi melibatkan pengeluaran kas yang besar dan mengikat perusahaan
pada tindakan tertentu pada periode yang relative lama, jika suatu keputusan
penganggaran modal dilakukan dengan tidak teliti maka akan canderung
menimbulkan biaya yang mahal. Sebagian metode ini mengambil perhitungan nilai
waktu dari uang, hanya satu metode saja yang tidak digunakan di dunia nyata.
Dalam hal ini perusahaan lebih sering memakai metode NPV yang membandingkan
nilai sekarang dari arus kan masuk dan arus kas keluar.
A. Perputaran Dana yang Diinvestasikan dalam Aktiva
Tetap
Perputaran dana yang
tertanam dalam aktiva tetap yaitu dalam bentuk mesin, bangunan, kendaraan dan
lain-lain akan diterima kembali keseluruhannya oleh perusahaan dalam beberapa
tahun secara berangsur-angsur melalui depresiasi.
B.
Capital
Budgeting
Capital budgeting
(penganggaran modal) adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan
keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka waktu kembalinya dana
tersebut melebihi waktu satu tahun.
C. Karakteristik Capital Budgeting
1)
Bertujuan untuk
mendapat keuntungan pada masa yang akan dating
2)
Melalui jangka
waktu yang relative lama
3)
Meliputi dana
yang relative besar
D. Manfaat Capital Budgeting
1)
Untuk mengetahui
kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka waktunya
lebih dari satu tahun
2)
Agar tidak
terjadi over investment atau under investment
3)
Dapat lebih
terencana, teliti, karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat
besar
4)
Mencegah
terjadinya kesalahan dalam decision making
E. Penggolongan usul investasi dalam aktiva tetap
1)
Investasi
Penggantian
Pada
umumnya, keputusan mengenai investasi penggantian adalah yang paling sederhana.
Dalam hal ini aktiva yang sudah aus (wear-out) atau usang (obsolete)
harus diganti dengan aktiva baru bila produksi akan tetap dilanjutkan
2)
Investasi
Penambahan Kapasitas
Misalnya
usulan penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasi ini sering
juga bersifat investasi penggantian, contohnya mesih yang sudah tua dan tidak
efisien akan diganti dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan lebih
efisien
3)
Investasi
Penambahan Produk Baru
Investasi
untuk menghasilkan produk baru disamping tetap menghasilkan produk yang telah
diproduksi pada waktu ini
4)
Investasi
Lain-lain
Investasi
yang termasuk golongan ini adalah usulan investasi yang tidak termasuk dalam
ketiga golongan di atas, misal investasi untuk pemasangan alat pemanas, alat
pendingin dan lain-lain.
F. Metode-metode Untuk Menseleksi Usulan Investasi
v Payback
Periode
Adalah
suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi
dengan menggunakan proceed atau aliran kas neto (Net Cash Flow). Semakin cepat
modal dapat diperoleh kembali berarti semakin kecil resiko yang harus diambil
atau dihadapi.
Kriteria
penerimaannya adalah jika periode pengembalian lebih rendah dari periode
pengembalian maksimum yang ditentukan maka proyek akan diterima.
v Net
Present Value
Adalah
selisih antara nilai sekarang arus kas masuk yang akan diterima diwaktu yang
akan datang dengan arus kas keluar. Kriteria penerimaannya adalah apabila NPV
positif maka proyek diterima, berarti Rate of Return dari investasi lebih
tinggi dari Discount Rate, begitupun sebaliknya.
v Profitability
Index
Membagi
antara nilai sekarang arus kas masuk yang akan diterima diwaktu yang akan
datang dengan arus kas keluar. Kriteria penerimaannya adalah jika profitability
index lebih dari satu maka investasi diterima dan sebaliknya
v Internal
Rate Of Return (IRR)
Adalah
tingkat pengembalian yang dihasilkan atau suatu investasi atau discount rate
yang menunjukan nilai sekarang arus kas masuk sama dengan arus kas keluar. Jika
PV Proceed lebih besar dari PV Outlays (investasi) maka harus digunakan tingkat
bunga yang lebih tinggi, begitupun sebaliknya jika PV Procees lebih kecil dari
investasi maka harus digunakan tingkat bunga yang lebih rendah.
v Accounting
Rate Of Return (ARR)
Metode
Accounting Rate Of Return atau sering disebut dengan Average Rate of Return,
menunjukan prosentase keuntungan neto sesudah pajak dihitung dari average
investment atau initial investment. Kriteria penerimaannya jika ARR lebih dari
100% maka investasi diterima, dan jika ARR lebih kecil dari 100% maka investasi
ditolak.
G. Rumus-rumus yang Dipakai
1) Depresiasi
HP
= Harga Perolehan
NS
= Nilai Sisa / Nilai Residu
UE
= Umur Ekonomis
2) Cash In Flow
(Proceed)
EAT
+ Depresiasi
EAT
= Earning After Tax (Laba setelah Pajak)
3) Discount Factor (DF)
n = Tahun ke-n
r
= Tingkat Bunga
4) Payback Periode
· Jika
proceed yang dihasilkan tiap tahun sama, ,maka rumusnya:
Jumlah
Investasi * 1 tahun
Proceed
ü Jika
payback periode > umur ekonomis, maka Investasi ditolak
ü Jika
payback periode < umur ekonomis, maka Investasi diterima
· Jika
proceed yang dihasilkan tiap tahun berbeda, menggunakan rumus:
HP =
xxx
Investasi =
xxx
Sisa
Investasi =
xxx
Sisa
Investasi =
xxx
Dan
begitu seterusnya sampai investasi tidak dapat dikurangi dengan proceed tahun
selanjutnya, lalu:
5) Net Present Value
(NPV)
NPV
= PV Proceed – PV Outlays
PV.Proceed =
Proceed *
DF
PV.
Outlays = Harga Perolehan
ü Jika
NPV (+), maka investasi diterima
ü Jika
NPV (-), maka investasi ditolak
ü
6) Profitability Index
ü Jika
PI > 1, investasi diterima
ü Jika
PI < 1, investasi ditolak
7) Acounting Rate
of Return (ARR)
ü Jika
ARR > 100%, diterima
ü Jika
ARR < 100%, ditolak
8) Internal Rate of Return
(IRR)
ü Jika
IRR > tingkat bunga, diterima
ü Jika
IRR < tingkat bunga, ditolak
Ø P1
= tingkat bunga ke-1 : C1 = NPV ke-1
Ø P2
= tingkat bunga ke-2 : C2 = NPV ke-2
2.2 PENGGOLONGAN AKTIVA TETAP
1. AKTIVA TETAP BERWUJUD
Adalah aktiva-aktiva yang berwujud yang sifatnya relatif
permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Istilah relatif
permanen menunjukan sifat dimana aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam
jangka waktu yang relatif cukup lama.
Akitiva tetap berwujud yang dimiliki oleh suatu
perusahaan dapat mempunyai macam-macam bentuk seperti tanah, bangunan,
mesin-mesin dapat alat-alat, kendaraan, mebel dan lain-lain. Dari macam-macam
aktiva tetap berwujud di atas untuk tujuan akutansi dilakukan pengelompokan
sebagai berikut :
a.
Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah
untuk letak perusahaan, pertanian dan peternakan.
b.
Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah
habis masa penggunaannya bias diganti dengan aktiva yang sejenis.
c.
Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah
habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis.
Ø Klasifikasi Aktiva Tetap Berdasarkan Jenis
Aktiva
tetap biasanya digolongkan menjadi empat kelompok, yaitu:
1.
Tanah, seperti
tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya gedung-gedung perusahaan.
2.
Perbaikan tanah,
seperti jalan-jalan diseputar lokasi perusahaan yang dibangun oleh perusahaan,
tempat parkir, dan pagar.
3. Gedung,
seperti kantor, toko, pabrik, dan gudang.
4.
Peralatan,
seperti peralatan kantor, peralatan pabrik, mesin-mesin, kendaraan, dan mebel.
Ø Sudut Substansi
Aktiva tetap dapat dibagi:
1. Tangible Assets
atau Aktiva berwujud seperti Lahan, Mesin, Gedung dan Peralatan.
2. Intangible Assets
atau Aktiva yang tidak berwujud seperti HGU, HGB, Goodwill, Patents, Copyright,
Hak Cipta, Franchise, dan lain-lain.
Ø Sudut Disusutkan Atau Tidak
1. Depreciated Plant
asset yaitu aktiva tetap yang disusutkan seperti Building (Bangunan),
Equipment (Peralatan), Machinary (Mesin), Inventaris dan lain-lain.
2. Undepreciated Plant
Asset yaitu aktiva yang tidak dapat disusutkan seperti Land (Lahan).
2. AKTIVA TETAP
TIDAK BERWUJUD
Aktiva tidak
berwujud adalah aktiva tetap perusahaan yang secarafisik tidak dapat dinyatakan. Contoh Aktiva tidak berwujud adalah hak paten, hak cipta hak
merek, biaya riset dan pengembangan biaya ditangguhkan serta hak
pengusahaan sumber alam.
Apabila
suatu aktiva tidak
berwujud diperoleh dengan membeli dari pihak luar, maka disamping harga beli
yang termasuk sebagai harga perolehan (cost) adalah biaya – biaya tambahan
untuk mendapatkannya seperti biaya yang dibayarkan kepada pemerintah dan
notaries serta biaya administrasi yang berhubungan.
Aktiva tidak
berwujud mungkin timbul dari:
1.
Pemerintah-seperti hak paten, hak cipta, frenchis, merek
dagang, dan nama dagang.
2.
Perusahaan lain, misalnya pembelian yang mencakup pembayaran untuk
goodwill.
3.
Perjanjian tertentu-seperti frenchise dan lease.
Ciri- ciri aktiva tetap
tidak berwujud
1.
Dapat dipisahkan, yaitu kemampuannya untuk menjadi
terpisah atau terbagi dari BPR dan dapat dijual, dialihkan, dilisensikan,
disewakan atau ditukarkan melalui suatu kontrak terkait aset atau
kewajiban secara individual atau secara bersama.
2.
Muncul dari hak kontraktual atau hak hukum lainnya,
terlepas apakah hak tersebut dapat dialihkan atau dapat dipisahkan dari BPR
atau dari hak dan kewajiban lainnya.
3.
Aset Tidak Berwujud dapat diperoleh secara eksternal
melalui perolehan secara terpisah dan pertukaran aset, atau dihasilkan secara
internal.
4.
Aset Tidak Berwujud hanya dapat diakui apabila berasal
dari eksternal. Sedangkan biaya penelitian dan pengembangan yang
terkait dengan upaya menghasilkan aset tidak berwujud secara internal tidak
dapat diakui sebagai Aset Tidak Berwujud, kecuali merupakan bagian dari
perolehan aset lain.
2.5 AKTIVA TETAP BERWUJUD
2.5.1 AKTIVA TETAP BERWUJUD (PEROLEHAN, PENYUSUTAN DAN
PELAPORAN)
Kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan disebut aktiva
atau harta ( assets ). Aktiva menunjukan bentuk kekayaan yang dimiliki
perusahaan yang merupalan sumber daya (resources) bagi perusahaan untuk
melakukan usaha.
Ø Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah aktiva yang jangka waktu pemakaiannya
lama digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki tidak untuk dijual
kembali dalam kegiatan normal perusahaan serta nilainya cukup besar. Aktiva ini
digolongkan menjadi aktiva tetap berwujud (tangible fixed assets ) dan aktiva
tidak berwujud ( intangible assets ).
Ø HARGA PEROLEHAN
Semua biaya yang terjadi untuk memperoleh suatu aktiva tetap sampai tiba
ditempat dan siap dipakai harus dimasukkan sebagai bagian dari harga perolehan (cost) aktiva yang bersangkutan.
1. Perolehan Dengan
Angsuran
Ada kalanya aktiva tetap dibeli secara angsuran. Dalam hal demikian kontrak pembelian dapat menyebutkan
bahwa pembayaran akan dilakukan dalam sekian kali angsuran dan terhadap saldo
yang belum dibayar dikenakan bunga.
2. Penyusutan
Semua jenis aktiva tetap kecuali tanah, akan semakin
berkurang kemampuannya untuk memberikan jasa bersamaan dengan berlalunya
waktu. Beberapa faktor yang mempengaruhi menurunnya kemampuan ini adalah
pemakaian, keausan, ketidakseimbangan kapasitas yang tersedia dengan
yang diminta dan keterbelakangan teknologi.
3. Metode Penyusutan
Ada dua faktor
yang mempengaruhi besarnya penyusutan yaitu nilai aktiva tetap yang digunakan
dalam penghitungan penyusutan (dasar penyusutan) dan taksiran
manfaat. Dasar penyusutan dapat berupa : harga perolehan dan nilai
buku. Untuk menghitung penyusutan, taksiran manfaat dinyatakan dalam
tarif penyusutan dan dapat dihitung dengan rumus :
§ Metode garis lurus
( Straight line ), biaya penyusutan dialokasikan berdasarkan berlalunya
waktu ,dalam jumlah yang sama,sepanjang masa manfaat aktiva tetap.
Biaya
penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan
Dasar
penyusutan = Harga perolehan – nilai sisa
§ Metode saldo
menurun ( Declining balance ), biaya penyusutan akan merata sepanjang umur aktiva tetap
dan biaya penyusutan makin menurun dari tahun ke tahun selama taksiran masa
manfaat dikarenakan semakin tua, kapasitas aktiva dalam memberikan jasanya juga akan
semakin menurun.
Biaya
penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan
Dasar
penyusutan = Nilai buku awal periode
§ Metode jumlah angka
tahun akan menghasilkan jadwal penyusutan yang sama dengan metode saldo menurun.
Jumlah penyusutan akan makin menurun dari tahun ke tahun.
Biaya
penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan
Dasar
penyusutan = Harga perolehan – nilai sisa
§
Metode unit produksi,dalam metode unit produksi taksiran
manfaat dinyatakan dalam kapasitas produksi yang dapat dihasilkan.Kapasitas
produksi itu sendiri dapat dinyatakan dalam bentuk unit produksi, jam pemakaian, kilometer pemakaian .
4. Penilaian dan
pelaporan
Aktiva tetap dinilai sebesar nilai bukunya, yaitu harga perolehan
dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Tetapi apabila manfaat ekonomi dari
suatu aktiva tetap tidak lagi sebesar nilai bukunya, maka aktiva tersebut
dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonomi yang
tersisa. Penurunan nilai kegunaan aktiva tersebut dicata sebagai
kerugian. Dalam laporan keuangan, aktiva tetap dirinci menurut
jenisnya, seperti
tanah, gedung, mesin-mesin, peralatan dan lain-lain.
5. Buku Aktiva Tetap
Perkiraan aktiva tetap dibuku besar perlu dibuatkan rinciannya dalam buku
aktiva tetap (fixed assets subsidiary ledger). Buku tambahan ini merinci
aktiva tetap dibuku besar menurut jenisnya.
2.5.2 AKTIVA TETAP BERWUJUD ( PENARIKAN )
Ø Penjualan
Aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi dapat ditarik
dari pemakaian. Penarikan (retirements) dapat dilakukan dengan
dijual,ditukarkan dengan aktiva lain atau dibuang begitu saja (dihapuskan).
Ø Penukaran
Suatu aktiva tetap yang sudah berkurang
manfaatnya, dapat ditukarkan dengan yang lain. Penukaran aktiva teatp
dapat dilakukan dengan aktiva sejenis (misalnya mobil dengan mobil) atau dapat
juga dengan tidak sejenis ( misalnya mobil dengan mesin ).
Ø Penghapusan
Kemungkinan lain bagi aktiva yang sudah tidak bermanfaat
adalah dihapuskan. Ini terjadi kalau aktiva tetap tidak dapat dijual atau
ditukarkan. Apabila aktiva belum disusutkan penuh, maka akibat penghapusan ini adalah terjadinya kerugian
sebesar nilai buku. Seperti halnya kerugian dari penjualan aktiva tetap
kerugian karena penghapusan aktiva juga dilaporkan sebagai biaya lain-lain
Ø Aktiva Tetap
Bernilai Kecil
Salah satu kriteria untuk dapat dikategorikan sebagai aktiva tetap adalah nilainya yang besar. Aktiva tetap
yang nilai per unitnya kecil,dapat langsung dibebankan sebagai biaya pada saat
perolehan.
Ø Pengeluaran modal
Pengeluaran-pengeluaran aktiva tetap seperti biaya
pemeliharaan (maintenance), penambahan (additions), penggantian
(replacement) atau perbaikan (repairs) dapat dikategorikanmenjadi pengeluaran
modal (capital expenditures) and pengeluaran pendapatan ( renevue
expenditures). Pengeluaran modal adalah pengeluaran-pengeluaran yang harus
dicatat sebagai aktiva (dikapitalisir ).
Ø Pengeluaran pendapatan
Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran-pengeluaran
yang hanya mendatangkan manfaat untuk tahun dimana pengeluaran tersebut
dilakukan. Oleh karena itu pengeluaran-pengeluaran akan dibebankan sebagai
biaya. Biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin merupakan contoh dari jenis
pengeluaran ini.
Perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran-pengeluaran yang
berhubungan dengan perolehan dan penggunaan aktiva tetap dapat dibagi menjadi
dua, yaitu :
a)
Pengeluran modal adalah pengeluran-pengeluran untuk
memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akutansi
pengeluaran-pengeluaran.
b)
Pengeluran pendapatan adalah pengeluran-pengeluran untuk
memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi yang
bersangkutan. Oleh karena itu pengeluaran-pengeluran seperti ini dicatat dalam
rekening biaya.
PRINSIP PENILAIAN AKTIVA TETAP BERWUJUD
Adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau
nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat
perolehan atau konstruksi sampai dengan aktiva tersebut dalam kondisi dan
tempat yang siap untuk digunakan.
HARGA PEROLEHAN AKTIVA TETAP BERWUJUD
Karena jenis aktiva itu macam-macam maka masing-masing jenis mempunyai
masalah-masalah khusus yang akan dibicarakan berikut ini :
1.
Tanah
2.
Bangunan
3.
Mesin dan alat-alat
4.
Alat-Alat Kerja
5.
Pattern dan dies atau Cetakan-Cetakan
6.
Perabotan dan Alat-Alat Kantor
7.
Kendaraan
CARA – CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP
Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana
masing-masing cara perolehan akan mempengaruhi penentuan harga perolehan
berikut ini akan dibahas tetang harga perolehan.
1.
Pembelian Tunai
2.
Pembelian secara gabungan
3.
Perolehan Melalui Pertukaran
4.
Pembelian angsuran
5.
Diperoleh dari Hadiah atau Donasi
6.
Aktiva yang
Dibuat sendiri
BIAYA – BIAYA SELAMA MASA PENGGUNAAN AKTIVA
Aktiva tetap yang dimiliki dan digunakan dalam usaha perusahaan akan
memerlukan pengeluaran-pengeluaran yang tujuannya adalah agar dapat memenuhi
kebutuhan perusahaan. Pengeluaran-pengeluaran tersebut dapat dikelompokan
menjadi :
1) Reparasi dan
Pemeliharaan
Biaya reparasi dapat merupakan biaya yang jumlahnya kecil jika reparasinya
bisa dan jumlahnya cukup besar jika reparasinya besar.
2)
Penggantian
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagian
aktiva dengan unit yang baru yang tipenya sama.
3)
Perbaikan
Adalah penggantian suatu aktiva dengan aktiva baru untuk memperoleh
kegunaan yang lebih besar.
4)
Penambahan
Adalah memperbesar atau memperluas fasilitas suatu aktiva seperti
penambahan ruang dalam bangunan ruang parker dan lain-lain.
5)
Penyusunan Kembali aktiva tetap
Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam penyusunan kembali
aktiva atau perubahan route produksi atau untuk mengurangi biaya produksi, jika
jumlahnya cukup berarti dan manfaat penyusunan kembali itu akan dirasakan lebih
dari satu periode akuntansi maka harus di kapitalisasi.
a. Memberhentian
aktiva
b. Asuransi kebakaran
c. Asuransi bersama
d. Polis gabungan
e. Pencatatan asuransi
kebakaran
2.6 AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD
Aktiva tak berwujud adalah aktiva tetap perusahaan yang
secarafisik tidak dapat dinyatakan. Contoh Aktiva tidak berwujud adalah hak paten, hak cipta, hak
merek, biaya riset dan pengembangan biaya ditangguhkan serta hak
pengusahaan sumber alam. Aktiva tidak berwujud dapat diperoleh melalui pembelian atau
dikembangkan sendiri oleh perusahaan.
Apabila suatu aktiva tidak berwujud diperoleh dengan membeli dari pihak
luar, maka disamping harga beli yang termasuk sebagai harga perolehan
(cost) adalah biaya – biaya tambahan untuk mendapatkannya seperti biaya
yang dibayarkan kepada pemerintah dan notaries serta biaya administrasi yang
berhubungan.
a)
Amortisasi
b) Pencatatan
c) Hak Penguasaan
Sumber Alam
Suatu perusahaan mungkin memperoleh hak untuk melakukan
eksplorasi dan eksploitasi sumber alam tertentu. Biasanya untuk memperoleh hak eksploitasi sumber-sumber
alam tersebut perusahaan harus membayar sejumlah uang. Biaya-biaya untuk
memperoleh hak penguasaan sumber-sumber alam dicatat sebagai aktiva tetap dan diamortisasikan.
Ø Aktiva Lain-Lain
Aktiva tetap tidak berwujud (intangible assets) adalah
aktiva yang umur ekonomisnya panjang dan memberikan manfaat bagi operasi
perusahaan, tetapi tidak mempunyai bentuk fisik. Aktiva ini berupa
hak-hak istimewa atau pemilikan posisi yang menguntungkan perusahaan dalam
memperoleh pendapatan. Bukti pemilikan aktiva tidak berwujud bisa berupa
kontrak, lisensi atau dokumen lain.
a)
Hak Sewa (Lease Hold)
b)
Organization
Cost
c) Perijinan (Permit & Licences)
d) Hak Patent
e)
Merk Dagang (Trade Mark)
f) Hak Penggandaan (Copyright)
g) Franchise
h)
Goodwill
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Setelah kita mengupas
beberapa masalah seputar aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud, dapat
disimpulkan bahwa aktiva tetap berwujud adalahaktiva-aktiva yang berwujud yang sifatnya relatif
permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Seperti,
mesin, peralatan, tanah, dan lain-lain. Sedangkan aktiva tetap tidak berwujud
adalah aktiva tetap
perusahaan yang secara fisik tidak dapat dinyatakan, tetapi
berpengaruh terhadap kontinuitas perusahaan, seperti hak paten, merk dagang,
hak cipta, dan lain-lain.
Adapun
perbedaan yang menonjol dari keduanya antara lain :
I.
Bentuk nyata
atau bentuk fisik
II.
Nilai aktiva
III.
Usia atau umur
aktiva
Perlakuan akuntansi
aktiva tak berwujud menyangkut masalah yang tidak berbeda dengan perlakuan
akuntansi terhadap aktiva tetap, diantaranya adalah penentuan nilai perolehan,
perlakuan akuntansi selanjutnya terhadap nilai perolehan tersebut dalam kondisi
usaha normal (amortisasi), dan perlakuan akuntansi atas penurunan nilai aktiva
tak berwujud yang material dan permanen. Kesulitan yang dihadapi dalam
pemecahan masalah perlakuan akuntansi aktiva tak berwujud pada umumnya disebabkan
oleh sifat aktiva tersebut, seperti tidak adanya wujud fisik yang menyebabkan
bukti keberadaannya kabur, dan kesulitan dalam penentuan nilai perolehan serta
masa manfaat keekonomiannya.
3.2 SARAN
Setelah disusunnya
makalah mengenai aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud, diharapkan dapat
menambah wawasan pembaca khususnya dimata kuliah pengantar akuntansi. Begitu
juga alangkah baiknya apabila kita mencari sumber referensi lebih banyak dari
berbagai sumber sehingga ilmu dan wawasan yang kita dapatkan semakin luas.
DAFTAR PUSTAKA
Jusup, Al. Haryono.1993. Dasar-Dasar Akuntansi
2. Edisi 4.Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.
Hendriksen, S. Eldon.,dan Nugroho W. Teori Akuntansi. Edisi 4.Jakarta:
Erlangga.
Tuanakotta, M. Theodorus. Teori Akuntansi 2. Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
PSAK No. 19 Aktiva Tak Berwujud.pdf
ED-PSAK No. 19 Revisi 2009 Aset Tidak Berwujud.pdf
AKUNTANSI.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar