MAKALAH
TENTANG
“ ELASTISITAS
PERMINTAAN DAN PENAWARAN “

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) BIMA
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah tentang “Elastisitas Permintaan dan
Penawaran”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Ekonomi Manajerial di Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi (STIE) Bima.
Dalam Penulisan
makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan
makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kota
Bima,12 Oktober 2019
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu pokok
bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah elastisitas. Pemahaman
elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni apa yang akan terjadi
terhadap permintaan dan penawaran jika ada perubahan harga, seperti apa
bentuk kurva dari masing masing elastisitas, dan seberapa besar pengaruhnya.
Dengan adanya pemahaman elastisitas tersebut kita dapat mengukur sejauh mana
pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada.
Kondisi yang dimaksud
berkaitan dengan perubahan harga atau dengan kata lain, elastisitas merupakan
derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahan harga.
Oleh karena itu Elastisitas merupakaan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual
bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan
dengan perubahan harga. Dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat
kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahan harga.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
ELASTISITAS PERMINTAAN
A.
Pengertian Elastisitas
Permintaan
Secara sederhana elastisitas dapat diartikan sebagai derajat
kepekaan suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lain.
Pengertian lain elastisitas dapat diartikan sebagai tingkat kepekaan perubahan
kuantitas suatu barang yang disebabkan oleh adanya perubahan faktor-faktor
lain.
Elastisitas permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang
menunjukkan sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan
permintaan. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang
tersebut biasanya naik sedangkan semakin rendah harganya, semakin banyak benda
itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan
jumlah permintaan dan persen perubahan harga.
B.
Jenis-Jenis
Elastisitas Permintaan
Koefisien
|
Elastisitas
|
n = 0
|
Inelastis sempurna
|
0 < n < 1
|
Inelastis
|
n = 1
|
Elastis uniter
|
1 < n < ∞
|
Elastis
|
n = ∞
|
Elastis sempurna
|
i)
Permintaan Inelastis
Sempurna (Ed = 0)

Permintaan
Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah yang diminta
meskipun ada perubahan harga, atau ΔQd = 0, meskipun ΔP ada. Secara matematis
%ΔQd = 0, berapapun %ΔP. Dengan kata lain perubahan harga sebesar apapun sama
sekali tidak berpengaruh terhadap jumlah yang diminta. Kasus permintaan
inelastis sempurna terjadi bila konsumen dalam membeli barang tidak lagi
memperhatikan harganya, melainkan lebih memperhatikan pada seberapa besar
kebutuhannya. Contoh: Pembelian Garam dapur oleh suatu keluarga atau pembelian
Obat ketika sakit. Konsumen membeli garam atau obat lebih mempertimbangkan
berapa butuhnya, bukan pada berapa harganya.
ii)
Permintaan Inelastis
(Ed < 1)

iii)
Permintaan Elastis Uniter
(Ed = 1)

iv)
Permintaan Elastis (Ed
> 1)

v)
Permintaan Elastis
Sempurna (Ed = ∞ )

C. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
1)
Tingkat kebutuhan
Apabila kebutuhan
terhadap suatu barang sangat penting, perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah
permintaan, maka permintaan terhadap barang ini bersifat inelastic, sebaliknya bila
kebutuhan terhadap suatu barang kurang penting, maka permintaan bersifat
elastis.
2)
Banyaknya barang
pengganti yang tersedia.
Sekiranya sesuatu
barang mempunyai banyak barang pengganti, permintaanyya cenderung untuk
bersifat elastis. Maksudnya, perubahan harga yang kecil saja akan menimbulkan
perubahan yang besar terhadap permintaan. Pada waktu harga naik para pembeli
akan merasa enggan membeli barang tersebut, mereka lebih suka menggunakan
barang-barang lain sebagai penggantinya, yang harganya tidak mengalami
perubahan. Sebaliknya pada waktu harga turun, para pembeli melihat bahwa barang
tersebut lebih mudah daripada barang-barang penggantinya dan beramai-ramai
membeli barang tersebut dan ini menyebabkan permintaannya bertambah dengan
cepat.
Permintaan terhadap
barang yang tidak banyak mempunyai barang pengganti adalah bersifat tidak
elastis, karena jika harga naik para pembelinya sukar memperoleh barang
pengganti dan oleh karenanya harus tetap membeli barang tersebut, oleh sebab
itu permintaannya tidak banyak tambahan pembeli yang pindah dan jika harga
turun permintaannya tidak banyak bertambah karena tidak banyak tambahan pembeli
yang pindah dari membeli barang yang bersaingan dengannya. Dari uraian di atas
dapatlah dibuat rumusan berikut: semakin banyak jenis barang pengganti terhadap
sesuatu barang, semakin elastis sifat permintaannya.
3)
Persentasi pendapatan
yang dibelanjakan.
Besarnya bagian
pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu barang dapat mempengaruhi
elastisitas permintaan terhadap barang tersebut/. Perhatikanlah sikap orang
dalam membeli barang-barang yang sangat murah harganya. Jika seseorang itu
sudah menyukai suatu jenis minuman ringan tertentu, kenaikan harga minuman
tidak akan banyak mempengaruhi permintaannya. Tetapi perhatikanlah permintaan
terhadap barang-barang yang agak mahal. Sebelum memutuskan untuk membeli
sesuatu orang akan membandingkan harga dari berbagai jenis barang yang
diinginkan. Perbedaan harga dapat menyebabkan orang membatalkan untuk membeli
barang dari suatu merek tertentu dan membeli merek lain yang lebih murah. Jadi
dapat dikatakan bahwa semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk
membeli sesuatu barang, semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.
4)
Jangka waktu analisis.
Semakin lama jangka
waktu di mana permintaan itu dianalisis, semakin elastis sifat permintaan suatu
barang. Dalam jangka waktu yang singkat permintaan besifat lebih tidak elastis
karena perubahan-perubahan yang baru terjadi dalam pasar belum diketahui oleh
permbeli. Oleh sebab itu mereka cenderung untuk meminta barang-barang yang
biasa dibelinya walaupun harganya mengalami kenaikan. Dengan demikian dalam
jangka waktu yang lebih panjang para pembeli dapat mencari barang pengganti
yang mengalami kenaikan harga dan ini akan banyak mengurangi permintaan
terhadap barang yang disebutkan belakangan ini. Juga dalam jangka panjang
barang pengganti mengalami perubahan dalam mutu dan desainnya dan akan
menyebabkan orang lebih mudah pindah kepada membeli barang pengganti.
2. ELASTISITAS PENAWARAN
A. Pengertian
Elastisitas Penawaran
Elastisitas merupakan perbandingan perubahan yang akan terjadi
apabila satu atau hal yang lain berubah. Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah
perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan
variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar
kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
Dalam konsep ini hal –
hal yang dapat mempengaruhi elastisitas :
1.
Seberapa besar barang – barang yang menggantikan
barang yang bersangkutan
2.
Seberapa besar dari pendapatan yang akan
dibelanjakan untuk membeli barang yang bersangkutan
3.
Banyak tidaknya macam penggunaan barang yang
bersangkutan.
4.
Sebagaimana kita ketahui pada umumnya konsumen sensitive
terhadap perubahan harga, tetapi disisi lain produsenpun sensitive terhadap
perubahan harga. Ketika terjadi perubahan harga (baik harga naik atau harga
turun) akan mempengaruhi keputusan produsen dalam berproduksi. Ukuran kepekaan
produsen terhadap perubahan harga inilah yang disebut dengan Elastisitas Harga
dari Penawaran atau sering disebut Elastisitas Penawaran. Elastisitas penawaran
(Es) diartikan sebagai derajat kepekaan perubahan kuantitas barang yang
ditawarkan yang disebabkan karena perubahan harga barang itu sendiri.
Pengertian lain, Elastisitas penawaran sering diartikan sebagai perbandingan
persentase perubahan kuantitas barang yang ditawarkan dengan persentase
perubahan harga barang itu sendiri.
Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur
dengan angka-angka yang disebut koefisien elastisitas penawaran.Adapun yang
dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan
perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan
harganya.
B. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
Ada dua faktor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan
elastisitas penawaran, yaitu :
1)
Kemampuan
penjual/produsen merubah jumlah produksi.
Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas
produksi. Penawaran akan cenderung tidak elastis apabila salah satu dari
hal-hal berikut terjadi :
ü Biaya produksi untuk
menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat ini telah
mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu unit
produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam
skala tidak ekonomis.
ü Kapasitas produksi
telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan memerlukan pabrik/mesin
baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar. Sementara penawaran akan
cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.
2)
Jangka waktu analisis.
Elastisitas penawaran juga tergantung kepada
waktu, apabila harga berubah, para ahli ekonomi membedakan tiga waktu atau masa
bagi produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah barang yang akan ditawarkan
dengan perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu tersebut adalah:
ü Immediate
Run/ Momentary Period/ M,arket Period, suatu priode waktu yang sangat pendek,
dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya
sebanyak yang ada dipasar. Dalam waktu satu/beberapa hari saja semua input
tetap. Oleh karena itu, para produsen/penjual tidak dapat segera menambah
jumlah yang ditawarkan, meskipun konsumen bersedia membayar harga yang tinggi.
Jumlah barang yang ditawarkan tergantung dari banyaknya persediaan yang ada
pada saat itu. Pada jangka waktu yang sangat singkat, penjual/produsen tidak
dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran menjadi tidak elastis sempurna.
ü The
short run, Diartikan jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan para
produsen menambah jumlah produksinya dengan jalan menambah input variabel
(dengan bekerja lebih keras/lama, mempergunakan lebih banyak bahan dsb). Tetapi
tidak cukup lama untuk memperbesar kapasitas produksi yang ada (areal
pertanian, modal tetap seperti bangunan pabrik, mesin-mesin, dll). Dalam
keadaan demikian penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis, tergantung
jenis barang dan proses produksinya. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah
dalam jangka pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan
kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada.
Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil,
sehingga penawaran tidak elastis.
ü The
long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan
baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat
perencanaan untuk mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih
elastis. Dalam jangka waktu yang cukup lama tersebut para produsen dapat
menambah kapasitas produksi dengan menambah modal tetap (pabrik baru,
mesin-mesin, perluasan areal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi dengan
permintaan masyarakat.Makin lama jangka waktu, makin elastis penawaran.Dalam
jangka panjang, perkembangan teknik produksi di sektor industri dan produksi
secara besar-besaran malah dapat menyebabkan harga turun, sehingga
barang-barang yang dulu dipandang barang mewah dan mahal menjadi barang
kebutuhan biaya yang terbeli juga oleh orang banyak (misalnya, radio
transistor, kalkulator, dsb). Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah
dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.
Selain itu juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi
elastisitas penawaran yaitu Stok persediaan dan Kemudahan substitusi
faktor produksi/input.
ü Stok persediaan.
Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat
segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
ü Kemudahan substitusi
faktor produksi/input.Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan
tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan
tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang
terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat
ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.
C.
Jenis-jenis Elastisitas
Penawaran
Berdasarkan besar kecilnya tingkat koefisien
elastisitas penawarannya, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5
(lima) macam yaitu:
1)
Penawaran Inelastis
Sempurna (Es = 0)

2). Penawaran
Inelastis (Es < 1)

3). Penawaran Elastis
Uniter (Es = 1)

4). Penawaran Elastis
(Es > 1)

5). Penawaran Elastis
Sempurna (Es = ∞ )

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan
barang dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya berubah.Elastisitas
permintaan ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang
diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran
barang dan jasa berubah ketika harganya berubah.Elastistas harga ditunjukkan
dalam bentuk presentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat
dari satu persen perubahan harga.
Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta.
Akan tetapi sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan
tersebut, berbedaan diantara satu barang dengan barang yang lain. Ada yang
menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang pertubahan
kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan
ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan
akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.
B. Saran
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan
keseimbangan harga pasar, apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang di
minta konsumen, sama persis dengan jumlah yang di tawarkan produsen, secara
grafis keseimbangan pasar bisa tercapai apabila kurva permintaan dan penawaran
berpotongan, titik perpotongan tersebut di sebut titik keseimbangan.
DAFTAR PUSTAKA
Adji,Wahyu.2007. Ekonomi. Jakarta:
PT. Gelora Aksara Pratama
Putong,iskandar. 2010. Economics
PengantarMikro dan Makro. Edisi 4. Jakarta:Mitra Wacana Media
Raharja,pratama. 2008. Pengantar Ilmu
Ekonomi. Edisi 3. Jakarta: Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Rasyidi,suherman. 2009. Pengantar
Teori Ekonomi. Cetakan 8. Jakarta: Raja Wali pers
Samuelson,paul.2003.Ilmu Mikro
Ekonomi.Edisi 17.PT Media Global Edukasi
Soeharno.2006. Teori Mikro Ekonomi.
Surakarta: Penerbit Andi
Sukirno,Sadono.1998. Pengantar Toeri
Mikro Ekonomi. Edisi 2, Cetakan 10. Jakarta: PT.Raja Wali Grafindo Persada
Sukirno,Sadono.2011. Mikro Ekonomi
Pengantar Toeri. Edisi 3, Cetakan 26. Jakarta: PT.Raja Wali Pers
Tidak ada komentar:
Posting Komentar