KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan Makalah tentang
``Lokasi Dan Distribusi´´, yang di buat dengan bentuk yang sederhana.
Dalam Makalah
tentang `` Lokasi Dan Distribusi ´´ ini terdapat pengertian- pengertian
tentang keselamatan dan kesehatan dalam kerja dan undang-undang
yang menyusunnya.
Sesungguhnya pembuatan
Makalah ini semata-mata hanya untuk memenuhi kewajiban seorang mahasiswa.
Pembuatan makalah ini di bantu oleh berbagai
pihak yang bersangkutan. Dalam hal ini penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis, 25 Oktober
2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3
A.
Latar Belakang ............................................................................................................... 3
B.
Rumusan Masalah ........................................................................................................ ..3
C.
Tujuan …………………………………………………………………………………. 3
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 4
A.
Pentingnya Lokasi Yang Strategis ................................................................................. 4
B.
Faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi................................................................. 5
C.
Metode evaluasi alternatif lokasi..................................................................................... 8
D.
Strategi lokasi pada industri jasa .................................................................................... 9
E.
Sistem informasi geografis ........................................................................................... 11
BAB III PENUTUP ....................................................................................................................
A.
Kesimpulan ................................................................................................................... 12
B.
Saran ............................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Sejumlah perusahaan di dunia menggunakan konsep dan
tehnik yang dibahas dalam bab ini yaitu tentang masalah lokasi,mengingat lokasi
sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi
sangat mempengaruhi resiko dan keuntungan.sebagai contoh biaya transportasi
saja dapat mencapai 25% dari harga jual produk(tergantung pada produk dan jenis
produksi atau jasa yang diberikan). Hal ini berti seperempat total pendapatan
perusahaan mungkin dibutuhkan hanya untuk menutup biaya pengangkutan bahan
mentah yang masuk dan produk jadi yang keluar dari perusahaan .biaya lain yang
dapat dipengaruhi oleh lokasi,antar lain pajak,upah, biaya bahan mentah, dan
sewa.
Keputusan mengenai lokasi harus diambil oleh
perusahaan sesekali saja, biasanya karena permintaan telah melebihi kapasitas
pabrik yang sudah ada atau karena ada perubahan produktifitas tenaga kerja,
nilai tukar, biaya-biaya, dan sikap masyarakat setempat perusahaan juga dapat
memindahkan fasilitas manufaktur atau jasa mereka karena pergeseran demografi
dan permintaan pelanggan. Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi, tidak
pindah tetapi memperluas fasilitas yang ada, mempertahankan lokasi sekarang dan
menambahkan fasilitas lain di tempat lain, menutup fasilitas yang ada dan
pindah ke lokasi yang lain.
Keputusan lokasi bergantung pada jenis
bisnis.untuk keputusan lokasi industri, strategi yang di gunakan biasanya
adalah strategi yang meminimalkan biaya meskipun inovasi dan kreatifitas juga
penting.untuk bisnis ecera dan jasa profesional,strategi yang digunakan
difokuskan pada memaksimalkan pendapatan. walaupun demikian strategi lokasi pemilihan
gudang dapat ditentukan oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan
pengiriman.tujuan strategi lokasi adalah memaksimalkan manfaat lokasi bagi
poerusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa
Pentingnya lokasi yang strategis ?
2. Apa
Faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan strategi lokasi ?
3. Apa metode
evaluasi alternative lokasi ?
4. Apa
strategi lokasi pada industry jasa ?
5. Sistem
informasi geografis ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk
mengetahui Apa Pentingnya lokasi yang strategis ?
2. Untuk
mengetahui Apa Faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan strategi lokasi ?
3. Untuk
mengetahui Apa metode evaluasi alternative lokasi ?
4. Untuk
mengetahui Apa strategi lokasi pada industry jasa ?
5. Untuk
mengetahui Sistem informasi geografis ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENTINGNYA LOKASI YANG STRATEGIS
Lokasi yang strategis adalah wilayah penempatan
operasi produksi sebuah perusahaan yang dapat memberikan keuntungan maksimal
terhadap perusahaan tersebut, karena tujuan strategi lokasi adalah untuk
memaksimalkan manfaat lokasi bagi perusahaan.
Keputusan yang paling penting yang perlu dibuat oleh
perusahaan adalah dimana mereka harus menempatkan operasi mereka. Aspek
internasional keputusan ini adalah sebuah indikasi bahwa keputusan lokasi
bersifat global. Lokasi sangat memengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya
variabel. Lokasi sangat memengaruhi resiko dan keuntungan perusahaan secara
keseluruhan.
Sebagai contoh, biaya transportasi saja bisa
mencapai 25% dari harga jual produk (tergantung kepada produk dan tipe produksi
atau jasa yang diberikan). Hal ini berarti bahwa seperempat total pendapatan
perusahaan mungkin hanya dibutuhkan hanya untuk menutup biaya pengangkutan
bahan mentah yang masuk dan produk jadi yang keluar dari perusahaan. Biaya lain
yang dapat dipengaruhi oleh lokasi antara lain adalah pajak, upah, biaya bahan
mentah, dan sewa.
Pilihan-pilihan
yang ada dalam lokasi meliputi:
1.
Tidak pindah,
tetapi memperluas fasilitas yang ada;
2.
Mempertahankan
lokasi sekarang dan menambahkan fasilitas lain di tempat lain;
3.
Menutup
fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain.
Keputusan lokasi bergantung pada jenis bisnis. Untuk
keputusan lokasi industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi
untuk meminimalkan biaya meskipun inovasi dan kreativitas juga penting. Untuk
bisnis eceran dan jasa profesional, strategi yang digunakan difokuskan pada
memaksimalkan pendapatan.
a.
Lokasi
dan Biaya
Karena lokasi sangat memengaruhi biaya dan
menentukan pendapatan, lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan untuk membuat (atau
menghancurkan) strategi bisnis sebuah perusahaan. Saat manajemen telah
memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak biaya menjadi tetap
dan sulit dikurangi. Sebagai contoh, jika sebuah lokasi pabrik baru berada
dalam satu daerah dengan biaya energi yang tinggi, bahkan manajemen yang baik
dengan strategi penekanan biaya energi yang luar biasa pun akan memulai dengan
kerugian.
Hal yang sama terjadi dengan manajemen yang memiliki
strategi sumber daya manusia yang baik jika pada lokasi yang dipilih, biaya
tenaga kerja mahal, kurang terlatih, dan memiliki etos kerja yang buruk. Dengan
demikian, kerja keras yang dilakukan manajemen untuk menetapkan lokasi
fasilitas yang optimal merupakan investasi yang baik.
b.
Lokasi
dan Inovasi
Ketika kreativitas, inovasi, dan
investasi litbang (penelitian dan pembangunan) bersifat pentingbagi strategi
operasi, fokus kriteria lokasi dapat berubah dari semula, yaitu berfokus pda
biaya. Ketika inovasi menjadi fokus, tampaknya terdapat empat sifat yang memengaruhi
inovasi dan daya saing secara keseluruhan:
1. Adanya
input berkualitas tinggi dan khusus, seperti kemampuan ilmiah dan teknik;
2. Lingkungan
yang kondusif bagi investasi dan persaingan lokal yang kuat;
3. Tekanan
dan wawasan yang didapat dari pasar lokal yang berpengalaman;
4. Adanya
industri lokal yang berhubungan dan mendukung.
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN LOKASI
Memilih lokasi untuk fasilitas dibuat lebih rumit
lagi dengan adanya globalisasi tempat kerja. Globalisasi telah terjadi karena
adanya perkembangan :
1. Ekonomi
pasar;
2. Komunikasi
internasional yang lebih baik;
3. Perjalanan
dan pengiriman yang lebih cepat dan dapat diandalkan;
4. Kemudahan
perpindahan arus modal antarnegara;
5. Diferensiasi
biaya tenaga kerja yang tinggi.
Satu pendekatan untuk memilih sebuah negara adalah
mengidentifikasi apa yang diyakini oleh organisasi pusat sebagai faktor penentu
keberhasilan (critical success factor – CSF) yang diperlukan untuk
mencapai keunggulan bersaing.
Beberapa pertimbangan
dan faktor yang memengaruhi keputusan lokasi:
a.
Keputusan
Negara
1)
Risiko politik,
persturan, sikap, insentif pemerintah.
2)
Permasalahan
budaya dan ekonomi.
3)
Lokasi pasar.
4)
Ketersediaan,
sikap, produktivitas, dan upah tenaga kerja.
5)
Ketersediaan
pasokan, komunikasi, dan energi.
6)
Risiko nilai
tukar dan mata uang.
b.
Keputusan
Daerah/Komunitas
1) Keinginan
perusahaan.
2) Segi-segi
yang menarik dari daerah tersebut (budaya, pajak, iklim, dll).
3) Ketersediaan
dan upah tenaga kerja, serta sikap mereka terhadap serikat pekerja.
4) Biaya
dan ketersediaan layanan umum.
5) Peraturan
lingkungan hidup setempat.
6) Insentif
dari pemerintah.
7) Kedekatan
pada bahan mentah dan pelanggan.
8) Biaya
tanah atau pembangunan.
c.
Keputusan
Lokasi
1) Ukuran
dan biaya lokasi.
2) Sistem
transportasi udara, kereta, jalan tol, dan transportasi air lainnya.
3) Pembatasan
daerah.
4) Kedekatan
kepada jasa atau pasokan yang dibutuhkan.
5) Permasalahan
dampak lingkungan hidup.
Setelah perusahaan memutuskan negara yang paling
baik untuk lokasinya, selanjutnya, perusahaan memusatkan perhatian pada sebuah
wilayah dan sebuah komunitas dari negara yang dipilih. Langkah akhir dari
proses keputusan lokasi adalah memilih satu lokasi khusus dalam satu komunitas.
Perusahaan harus memilih satu lokasi yang paling sesuai untuk pengiriman dan penerimaan,
batas zona, layanan umum, ukuran, serta biaya.
Disamping globalisasi, sejumlah faktor lain juga
memengaruhi keputusan lokasi. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Produktivitas
Tenaga Kerja
Saat memutuskan sebuah lokasi, manajemen mungkin
tergiur dengan tingkat upah yang rendah pada suatu daerah. Walaupun demikian,
tingkat upah bukanlah satu-satunya dasar pertimbangan.
2. Risiko Nilai
Tukar dan Mata Uang
Nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat
menghilangkan penghematan yang telah dilakukan, walaupun tingkat upah buruh dan
produktivitas dapat membuat sebuah negara terlihat ekonomis. Perusahaan
terkadang dapat mengambil keuntungan dari nilai tukar yang menguntungkan dengan
memindahkan lokasi atau mengekspor produknya ke negara asing. Walaupun demikian,
nilai mata uang asing hampir di semua negara terus berfluktuasi.
3. Biaya-biaya
Biaya lokasi terbagi menjadi dua kategori, yaitu:
a)
Biaya
nyata (tangible costs) adalah biaya-biaya
yang dapat diidentifikasi
langsung dan
dihitung secara tepat. Biaya nyata meliputi biaya layanan umum (seperti listrik
dan air), tenaga kerja, bahan baku, pajak, penyusutan, serta biaya lainyang
dapat diidentifikasi oleh departemen akuntansi dan pihak manajemen. Selain itu,
biaya-biaya seperti seperti biaya pengiriman bahan mentah, pengantaran bahan
jadi, dan pembangunan pabrik merupakan faktor dari biaya lokasi secara
keseluruhan.
b)
Biaya
tidak nyata (intangible costs) adalah
biaya-biaya yang lebih sulit
dihitung. Biaya
tidak nyata meliputi kualitas pendidikan, fasilitas transportasi umum, sikap
masyarakat terhadap industri dan perusahaan, serta kualitas dan sikap calon
pekerja. Biaya tidak nyata juga meliputi variabel kualitas hidup seperti iklim
dan kelompok yang dapat memengaruhi proses rekrutmen pekerja.
4. Risiko Politik,
Nilai, dan Budaya
Risiko politik berhubungan dengan kemungkinan
berfluktuasinya sikap pemerintah nasional, negara bagian, dan lokal terhadap
kepemilikan swasta dan intelektual, penetapan zona, kolusi, serta stabilitas
ketenagakerjaan. Posisi pemerintah saat keputusan lokasi dibuat mungkin tidak
berlangsung lama. Walaupun demikian, pihak manajemen mungkin mendapati sikap
ini dapat dipengaruhi oleh pola kepemimpinan mereka sendiri.
Sikap pekerja mungkin berbeda dari satu negara ke
negara lain, daerah dengan daerah. Pandangan pekerja mengenai proses regenerasi
pekerja, serikat pekerja, dan tingkat kehadiran merupakan faktor-faktor yang
berkaitan. Di lain pihak, sikap ini dapat memengaruhi keputusan perusahaan
apakah akan memberikan penawaran pada pekerja yang ada sekarang jika perusahaan
pindah ke lokasi baru.
Tantangan terbesar keputusan operasi global adalah
berkompromi dengan budayanegara lain. Akibatnya, manajer operasi menghadapi
tantangan berat saat membangun rantai pasokan (supply chain) efektif
yang meliputi perusahaan asing.
5. Kedekatan
Terhadap Pasar
Bagi sejumlah perusahaan, berada di lokasi yang
dekat dengan pelanggan adalah sangat penting. Organisasi jasa banyak
berpendapat bahwa kedekatan dengan pasar merupakan faktor lokasi utama,
contohnya restoran, salon, toko obat, dll. Perusahaan manufaktur juga
sependapat dengan pernyataan diatas apabila terjadi pengiriman barang yang
mahal yang sulit akan berbalik menjadi lebih murah dan mudah apabila berdekatan
dengan pelanggan.
6. Kedekatan pada
Pemasok
Perusahaan menempatkan diri dekat dengan bahan
mentah dan pemasok karena:
a. Barang-barang
yang mudah busuk dapat teratasi apabila dekat dengan pemasok;
b. Biaya
transportasi jadi lebih murah;
c. Lebih
mudah apabila bahan mentah yang diperlukan berjumlah banyak.
7. Kedekatan pada
Pesaing (Clustering)
Mungkin terasa sangat mengagetkan jika
perusahaan-perusahaan juga senang berdekatan dengan para pesaingnya.
Kecenderungan atau yang biasa disebut pengelompokan atau clustering ini
sering terjadi apabila sumber daya utama ditemukan di wilayah tersebut. Sumber
daya ini meliputi sumber daya alam, informasi, modal proyek dan bakat.
Contohnya, sumber daya alam berupa tanah dan iklim
mendorong para pembuat anggur untuk berkumpul di Napa Valley di Amerika dan
wilayah Bordeaux di Perancis. Pembuat mobil balap dari seluruh dunia, berkumpul
di daerah Huntington/North Hampton di Inggris, dimana mereka mendapatkan banyak
karyawan yang berbakat dan segudang informasi.
C. METODE EVALUASI ALTERNATIF LOKASI
Terdapat empat metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah lokasi, yaitu:
1.
Metode
Pemeringkatan Faktor
Terdapat banyak faktor, baik
kualitatif maupun kuantitatif yang dipertimbangkan dalam memilih sebuah lokasi.
Beberapa faktor ini lebih penting dari faktor lainnya sehingga manajer dapat
menggunakan bobot untuk membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih
objektif. Metode ini sering digunakan karena mencangkup beragam faktor, mulai
dari pendidikan, rekreasi, hingga keterampilan tenaga kerja.
Metode pemeringkatan faktor memiliki enam langkah
berikut :
a.
Membuat daftar
faktor yang berhubungan yang disebut faktor penentu keberhasilan.
b.
Memberikan
sebuah bobot untuk setiap faktor untuk menggambarkan kepentingan relatif dalam
tujuan perusahaan.
c.
Membuat sebuah
skala untuk setiap faktor (sebagai contoh: 1 hingga 10 atau 1 hingga 100 poin).
d.
Meminta
penilaian manajemen untuk setiap lokasi dan setiap faktor dengan menggunakan
skala pada langkah 3.
e.
Kalikan nilai
dengan bobot setiap faktor dan jumlahkan nilai total untuk setiap lokasi.
f.
Membuat
rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal yang juga mempertimbangkan hasil
dari pendekatan kuantitatif.
2.
Analisis
Titik Impas Lokasi
Analisis titik impas lokasi merupakan penerapan analisis
biaya-volume produksi untuk membuat suatu perbandingan ekonomis diantara
alternatif lokasi yang ada. Dengan mengidentifikasi biaya tetap dan biaya
variabel serta membuat grafik-grafik biaya untuk setiap lokasi, alternatif
dengan biaya terendah dapat ditentukan. Analisis ini dapat dilakukan baik
secara matematis maupun grafis. Pendekatan grafis memiliki kelebihan karena
memberikan rentang jumlah volume dimana lokasi dapat dipilih.
Berikut tiga langkah analisis titik impas lokasi:
a.
Tentukan biaya tetap
dan biaya variabel untuk setiap lokasi.
b.
Petakan biaya
untuk setiap lokasi dengan biaya pada sumbu vertikal dan jumlah produksi
tahunan pada sumbu horizontal.
c.
Pilih lokasi
dengan biaya total terendah untuk jumlah produksi yang diharapkan.
3.
Metode
Pusat Gravitasi
Metode pusat gravitasi merupakan
teknik matematis yang digunakan untuk menentukan lokasi pusat distribusi yang
akan meminimalkan biaya distribusi. Metode ini memperhitungkan jarak lokasi
pasar, jumlah barang yang akan dikirim ke pasar tersebut, dan biaya pengiriman
guna menemukan lokasi terbaik untuk sebuah pusat distribusi.
Langkah pertama dalam metode gravitasi adalah
menempatkan lokasi pada suatu sistem koordinat.Titik asal sistem koordinat dan
skala yang digunakan keduanya memiliki sifat berubah-ubah, selama jarak relatif
(antarlokasi) dinyatakan secara tepat. Hal ini dapat dikerjakan dengan mudah
dengan menempatkan titik-titik pada peta biasa.
Metode ini mengasumsikan biaya secara langsung
berimbang pada jarak dan jumlah yang dikirim. Lokasi yang ideal adalah lokasi
yang meminimalkan jarak berbobot antara gudang dan toko ecerannya, dimana
pembobotan jarak dilakukan sesuai dengan jumlah kontainer yang dikirim.
4.
Model
Transportasi
Model transportasi adalah sebuah teknik untuk
menyelesaikan masalah sebagai bagian dari pemrograman linier.
Tujuan model transportasi adalah menetapkan pola
pengiriman terbaik dari beberapa titik pemasok (sumber) ke beberapa titik
permintaan (tujuan) sedemikian sehingga meminimalkan biaya produksi dan
transportasi total. Dengan suatu jaringan titik pasokan dan permintaan, setiap
perusahaan menghadapi permasalahan yang sama. Model transportasi memberikan
solusi awal yang pantas dan kemudian perbaikan bertahap dilakukan hingga solusi
optimal dicapai.
D. STRATEGI LOKASI PADA INDUSTRI JASA
Analisis lokasi di sektor industri terfokus pada
minimalisasi biaya, sementara fokus pada sektor jasa ditujukan untuk
memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebabkan karena perusahaan manufaktur
mendapati biaya cenderung sangat berbeda diantara lokasi-lokasi yang berbeda,
sementara perusahaan jasa mendapati lokasi sering berdampak terhadap pendapatan
daripada biaya. Oleh karena itu bagi perusahaan jasa, lokasi yang spesifik
kerap lebih memengaruhi pendapatan daripada memengaruhi biaya. Hal ini berarti
fokus lokasi bagi perusahaan jasa seharusnya adalah pada penetapan volume
bisnis dan pendapatannya.
Terdapat delapan komponen utama volume dan
pendapatan perusahaan jasa :
1.
Daya beli di
wilayah yang dapat menarik pelanggan.
2.
Kesesuaian
antara jasa dan citra perusahaan dengan demografi wilayah yang dapat menarik
pelanggan.
3.
Persaingan di
wilayah tersebut.
4.
Kualitas
persaingan.
5.
Keunikan lokasi
perusahaan dan pesaing.
6.
Kualitas fisik
fasilitas dan bisnis di sekitarnya.
7.
Kebijakan
operasional perusahaan.
8.
Kualitas
manajemen.
Analisis yang realistis dari faktor-faktor diatas
dapat memberikan gambaran yang layak mengenai pendapatan yang diharapkan.
Teknik-teknik yang digunakan dalam sektor jasa
meliputi: analisis korelasi, perhitungan lalu lintas, analisis demografis,
analisis daya beli, metode pemeringkatan faktor, metode pusat gravitasi, dan
sistem informasi geografis.
Berikut adalah tabel yang merangkum strategi
lokasi untuk organisasi jasa dan industri.
Lokasi
Organisasi Jasa/Eceran/Profesional
|
Lokasi Perusahaan
Manufaktur
|
Fokus
pada Pendapatan
|
Fokus pada
Biaya
|
Volume/pendapatan
|
Biaya nyata
|
Lokasi yang menarik pelanggan;
daya beli.
|
Biaya pengiriman bahan mentah.
|
Persaingan; iklan/penentuan
harga.
|
Biaya pengantaran barang jadi.
|
Kualitas
fisik
|
Biaya energi dan layanan umum;
tenaga kerja; bahan mentah;
pajak, dan lain-lain.
|
Parkir/akses;
keamanan/penerangan;
penampilan/citra.
|
Biaya
tidak nyata dan akan segera terjadi.
|
Penentu
biaya
|
Sikap terhadap serikat pekerja.
|
Sewa.
|
Kualitas hidup.
|
Manajemen yang berkualitas.
|
Biaya pendidikan yang ditanggung
oleh pemerintah negara bagian.
|
Kebijakan operasi (jam kerja,
tingkat upah).
|
Kualitas pemerintahan negara
bagian dan lokal.
|
Teknik
|
Teknik
|
Model regresi untuk menetapkan
kepentingan
beragam faktor yang ada.
|
Metode transportasi.
|
Metode pemeringkatan faktor.
|
Metode pemeringkatan faktor.
|
Analisis demografis lokasi yang
menarik
pelanggan.
|
Analisis titik impas lokasi.
|
Metode pusat gravitasi.
|
Metode pusat gravitasi.
|
Asumsi
|
Asumsi
|
Lokasi merupakan penentu utama
pendapatan.
|
Lokasi adalah penentu utama
biaya.
|
Permasalahan hubungan yang erat
dengan
pelanggan sangat penting.
|
Sebagian besar biaya utama dapat
diidentifikasikan secara
eksplisit
untuk setiap lokasi.
|
Biaya cenderung konstan pada
daerah tertentu.
Oleh karena itu, fungsi
pendapatan sangat
penting.
|
Hubungan rendah dengan pelanggan
memungkinkan perusahaan
berfokus pada biaya yang dapat
diidentifikasi.
|
Biaya tidak nyata dapat
dievaluasi.
|
E. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Sistem informasi geografis (geographic information
system – GIS) marupakan satu alat penting untuk membantu perusahaan membuat
keputusan analitik yang berhasil. Dengan mengombinasikan angka populasi, umur,
pendapatan, arus lalu lintas, kepadatan penduduk, dengan geografi, seorang pengusaha
dapat menunjuk dengan tepat lokasi terbaik untuk usahanya.
Berikut ini adalah beberapa data geografis yang
tersedia dalam GIS:
1.
Data sensus
menurut blok, bidang, kota, distrik, daerah metropolitan, negara
bagian,
dan kode pos.
2.
Peta dari setiap
jalan, gang, jembatan, dan terowongan.
3.
Peta fasilitas
umum seperti saluran listrik, air, dan gas.
4.
Semua sungai,
gunung, danau, dan hutan.
5.
Semua bandara
besar, universitas, dan rumah sakit.
Sebagai contoh, perusahaan penerbangan menggunakan GIS untuk mengidentifikasi
bandara mana yang paling efektif untuk melakukan jasa landasan (ground
service). Kemudian informasi ini digunakan untuk membantu penjadwalan dan
memutuskan di mana harus membeli bahan bakar, makanan, dan jasa lainnya.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Lokasi dapat menentukan hingga 10% biaya total
sebuah perusahaan industri. Lokasi juga merupakan elemen penting dalam
menentukan pendapatan perusahaan jasa, eceran, dan profesional. Perusahaan
industri perlu mempertimbangkan baik biaya nyata maupun tidak nyata.
Permasalahan lokasi perusahaan industri
biasanya diatasi dengan metode pemeringkatan faktor, analisis titik impas,
metode pusat gravitasi, dan metode transportasi dari pemrograman linier.
Untuk organisasi jasa, eceran, dan profesional, analisis
biasanya dibuat dari berbagai variabel, termasuk daya beli suatu daerah,
persaingan, iklan dan promosi, kualitas fisik lokasi, dan kebijakan operasional
organisasi.
B.
SARAN
Secara umum tujuan strategi lokasi adalah
memaksimalkan keuntungan dari lokasi yang dipilih. Maka hendaknya perusahaan
mempertimbangkan faktor-faktor baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif
dalam pemilihan lokasi.
DAFTAR PUSTAKA
Heizer, Jay dan Barry Render.
2009. Manajemen Operasi, nine edition. Jakarta:
http://ml.scribd.com/doc/46533147/strategi-lokasi. diakses
tanggal 5 Oktober
Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar