MAKALAH
ANGGARAN PERUSAHAAN
(ANGGARAN KOMPREHENSIF)
KATA PENGANTAR
Puja
dan puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena tanpa rahmat,
taufik dan hidayah-Nya kami tidak dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini
tepat pada waktunya walaupun dalam bentuk maupun isi yang sederhana.
Harapan
kami semoga makalah ini dapat digunakan sebagai acuan, pedoman maupun petunjuk
bagi para pembaca, namun yang paling utama semoga makalah ini dapat menambah
wawasan para pembaca mengenai materi yang dibahas dalam makalah ini.
Kami
menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
membutuhkan banyak perbaikan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca
yang membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan pembuatan makalah-makalah
yang akan datang.
Akhir
kata, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan
Yang Maha Kuasa membalas jasa-jasanya dan senantiasa meridhai kita semua.
Amiin…
Bima, 23 Mei 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................ 3
BAB 1| PENDAHULUAN.................................................................................................. 4
A. LATAR
BELAKANG......................................................................................... 4
B. RUMUSAN
MASALAH..................................................................................... 4
C. TUJUAN................................................................................................................ 5
BAB 2| ISI............................................................................................................................. 6
A. PENGERTIAN ANGGARAN
KOMPREHENSIF.......................................... 6
B. SYARAT ANGGARAN
KOMPREHENSIF................................................... 7
C. KOMPONEN ANGGARAN
KOMPREHENSIF............................................. 7
D.
CONTOH KASUS.............................................................................................. 14
BAB 3| PENUTUP.............................................................................................................. 19
A. KESIMPULAN................................................................................................. 19
B. KRITIK
DAN SARAN.................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 20
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Anggaran merupakan
sesuatu yang sangat penting dalam suatu organisasi. Anggaran adalah suatu
rencana yang pada umumnya dinyatakan dalam ukuran kuantitatif dan biasanya
dalam bentuk uang yang digunakan untuk menunjukkan suatu perolehan dan
penggunaan sumber-sumber organisasi.
Anggaran dapat
dijadikan pedoman untuk melakukan suatu aktivitas perusahaan guna mencapai
tujuan perusahaan. Anggaran merupakan alat yang efektif bagi perusahaan untuk
melakukan perencanaan dan pengendalian atas aktivititas perusahaan. Untuk itu
suatu anggaran harus terorganisasi secara rapi, rinci, jelas dan komprehensif
(menyeluruh atau secara keseluruhan).
Dalam penyusunan suatu
anggaran, perusahaan dapat melakukannya dengan dua cara yaitu sebagian demi
sebagian (parsial) dan secara keseluruhan (komprehensif). Penyusunan anggaran
komprehensif akan mendatangkan manfaat berupa adanya pendekatan secara
sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen, serta mempermudah diadakannya
evaluasi tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif.
Kesalahan-kesalahan
dalam penyusunan anggaran komprehensif akan menyebabkan kesalahan perusahaan
dalam penyusunan atau pembuatan suatu kebijaksanaan, serta mempersulit pihak
perusahaan dalam melaksanakan evaluasi ataupun pengawasan didalam suatu
perusahaan. Untuk itu pemahaman akan anggaran komprehensif sangat dibutuhkan,
kesalahan pemahaman akan menyebabkan kesalahan dalam penyusunan suatu anggaran.
B.
RUMUSAN MASALAH
Yang menjadi
permasalahan dalam penulisan makalah ini adalah, dimana kami akan mendalami
bahasan mengenai anggaran komprehensif pada anggaran perusahaan, yakni mengenai
:
a. Apa yang dimaksud
dengan anggaran komprehensif ?
b. Apa syarat anggaran
komprehensif ?
c. Apa saja komponen yang
terdapat pada anggaran komprehensif ?
C.
TUJUAN
adapun tujuan
penulisan makalah ini berdasarkan rumusan masalah yang ada, yaitu :
a. Mengetahui
pengertian anggaran komprehensif.
b. Mengetahui syarat
anggaran komprehensif.
c. Mengetahui komponen
yang terdapat dalam anggaran komprehensif.
BAB 2
ISI
A.
PENGERTIAN ANGGARAN
KOMPREHENSIF
Komprehensif artinya
menyeluruh atau secara keseluruhan. Dalam menyusun anggaran, perusahaan dapat
melakukannya dengan dua cara, yakni secara sebagian demi sebagian (partial) dan
secara keseluruhan (comprehensive). Karena itu dikenal Comprehensive
Budget. Comprehensive budget (Anggaran komprehensif) yakni penyusunan rencana
perusahaan (Business budget) secara keseluruhan.
Anggaran
komprehensif merupakan anggaran dengan ruang lingkup yang menyeluruh. Aktivitas
yang tercakup dalam anggaran komprehensip mencakup seluruh aktivitas perusahaan
baik dalam bidang pemasaran, produksi, keuangan dan administrasi.
Anggaran komprehensif dapat diartikan sebagai suatu catatan anggaran
yangbersifat menyeluruh atau penyusunan rencana perusahaan secara keseluruhan.Penyusunan
anggaran komprehensif akan mendatangkan manfaat berupa adanya pendekatan secara
sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen, serta mempermudah diadakannya
evaluasi tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif. Dengan menyusun anggaran
komprehensif juga membantu fungsi pengawasan menjadi lebih dinamis terhadap
pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen.
Pengertian
istilah ”Komprehensif” secara khusus di dalam penganggaran suatu perusahaan
dapat diartikan sebagai:
1. Pemakaian secara lebih luas konsep penganggaran dalam
setiap kegiatan perusahaan.
2. Pemakaian pendekatan secara menyeluruh dalam
pelaksanaan kegiatan sehari-hari.
Sedangkan
pedoman umum yang harus di perhatikan sebelum menyusun suatu anggaran
komprehensif adalah :
1. Mengadakan spesifikasi terhadap tujuan yang luas dari
perusahaan.
2. Mempersiapkan rencana pendahuluan secara keseluruhan.
3. Menyusun rencana jangka panjang dan rencana jangka
pendek.
B.
SYARAT ANGGARAN
KOMPREHENSIF
Dalam anggaran
komprehensif memiliki dua syarat dalam manajerial, yaitu:
1.
Syarat yang pertama adalah Manajer telah
menentukan pokok-pokok kebijakan (rencana) jangka panjang.
2.
Syarat yang kedua manajer telah menetapkan
pentahapan realisasi rencana jangka panjang kedalam rencana jangka pendek
secara berkesinambungan.
C.
KOMPONEN ANGGARAN
KOMPREHENSIF
Berdasarkan
pedoman diatas, anggaran komprehensif dapat diuraikan menjadi dua komponen,
yaitu:
1. Rencana
Substantif (Substantive Plan)
Substantive Plan merupakan rencana
yang mencerminkan tujuan apa yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang, strategi yang dipakai serta
asumsinya. Rencana substantif sedapat mungkin disusun dalam bentuk yang formal
sehingga dapat dijadikan pedoman yang sungguh-sungguh bagi perusahaan. Secara umum rencana substantif dicirikan dengan
bentuk narasi atau rencana, bukan dalam bentuk bilangan rencana yang biasanya
dalam rencana keuangan.
1) Tujuan umum
perusahaan
2) Sasaran khusus
perusahaan
3) Strategi perusahaan
4) Instruksi
perencanaan manajemen eksekutif (dasar-dasar perencanaan)
2. Rencana
Keuangan (Financial Plan)
Financial Plan merupakan
penjabaran segala hal yang direncanakan tersebut menjadi suatu anggaran yang
memiliki perspektive keuangan. Dengan kata lain, rencana keuangan merupakan
usaha untuk mengkuantitaskan segala tujuan, rencana dan kebijaksanaan
perusahaan. Secara lebih jauh rencana keuangan merupakan penyajian secara lebih
terperinci semua tujuan, rencana dan strategi tersebut untuk periode-periode
waktu tertentu.
Berdasarkan pada jangka
waktunya maka rencana keuangan dikelompokkan menjadi:
1) Anggaran Jangka
Panjang (Strategic Plan)
Anggaran
jangka panjang merupakan suatu perencanaan perusahaan untuk jangka waktu yang
lama, yakni lebih dari satu tahun atau bahkan lebih dari lima atau sepuluh
tahun. Penyusunan anggaran ini dilakukan sesuai dengan pola tujuan yang telah
disusun pada saat perusahaan didirikan. Perusahaan didirikan tidak hanya untuk
jangka waktu satu atau dua tahun saja. Karena itu perusahaan perlu menyusun
perencanaan yang menyeluruh tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukannya
dalam jangka panjang.
Rencana
jangka panjang merupakan suatu kesatuan yang utuh darl rencana-rencana yang
disusun untuk kegiatan-kegiatan setiap tahun. Kadang-kadang perusahaan yang
tidak menyusun perencanaan jangka panjang akan mengalami kesulitan dalam
menyusun anggaran tahunan.
2) Anggaran Tahunan
(Tactical Plan)
Anggaran Tahunan
merupakan perencanaan kegiatan-kegiatan tahunan suatu perusahaan. Anggaran
tahunan dikelompokkan menjadi:
a. Anggaran Operasional
Anggaran
operasional merupakan rencana seluruh kegiatan-kegiatan perusahaan untuk
mencapai tujuannya. Umumnya tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan.
Anggaran operasional ini dibagi menjadi 2 bagian yakni:
a) Anggaran
proyeksi Rugi/Laba. Dalam anggaran ini dihitung atau ditaksir
besarnya laba, baik menurut bagian,
menurut jenis produk maupun laba yang merupakan keseluruhan.
b) Anggaran
pembantu laporan Rugi/Laba (Income Statement Supporting Budget). Anggaran ini meliputi seluruh anggaran
kegiatan-kegiatan yang menyokong penyusunan
suatu laporan Rugi/ Laba (Income Statement), yakni:
v Anggaran penjualan
Pada
pokoknya anggaran ini akhirnya akan menggambarkan berapa revenue yang diterima
sebagai akibat dilakukannya penjualan-penjnalan pada periode yang akan datang.
Anggaran penjualan ini meliputi data:
Anggaran penjualan ini meliputi data:
· Jenis
produk yang dijual
· Volume
produk yang dijual
· Harga
produk per satuan
· Wilayah
pemasaran.
Anggaran
penjualan akan menjadi dasar untuk penyusunan anggaran-anggaran lainnya. Atau
dengan kata lain anggaran-anggaran lainnya disusun dengan terlebih dahulu
memperhatikan rencana kegiatan penjualan. Perusahaan tidak boleh begitu saja
menyusun rencana produksinya. Apabila tidak diperhitungkan, maka kemungkinan
sebagian (sebagian besar) produk tidak dapat terjual.
Dalam
pelaksanaannya, penyusunan anggaran penjualan ini agak sulit dilakukan, karena
harus mempertimbangkan beberapa faktor pembatas, seperti kemampuan menjual yang
dimiliki perusahaan. Akibatnya penyusunan anggaran penjualan memerlukan
teknik forecasting(peramalan) yang tepat, yang membuat estimasi
kegiatan masa depan dengan mendasarkan diri pada pengalaman-pengalaman masa
lalu. Tentu saja perlu dieprhatikan pula kemungkinan terjadinya
perubahan-perubahan di masa yang akan datang seperti:
· Perubahan selera konsumen
· Perubahan
tingkat harga
· Penemuan-penemuan
baru (kemajuan teknologi).
Kesalahan penyusunan
anggaran penjualan akan berakibat anggaran-anggaran lain juga ikut mengalami
kesalahan-kesalahan, yang akhirnya merugikan perusahaan.
v Anggaran produksi
Anggaran ini disusun
dengan memperhatikan segala kegiatan produksi, yang diperlukan untuk menunjang
anggaran penjualan yang telah disusun. Anggaran produksi ini terdiri dari
beberapa sub-anggaran (sub-budget) yakni:
· Anggaran
jumlah yang harus diproduksi
Rencana tentang jumlah
produk yang harus dihasilkan dengan memperhatikan terlebih dahulu anggaran penjualan,
Persediaan awal dan persediaan akhir tahun.
Contoh:
Rencana penjualan 1.000 unit
Persediaan akhir 100 unit (+)
Barang yang harus tersedia 1.100 unit
persediaan awal 200 unit (-)
Jumlah yang harus diproduksi 900 unit
· Anggaran
Bahan Mentah
Anggaran bahan mentah
yang terdiri dari:
o Anggaran
kebutuhan bahan mentah (dalam unit).
o Anggaran
pembelian bahan mentah (dalam unit dan harga).
o Anggaran biaya bahan mentah yang habis
digunakan dalam produksi (dalam harga).
-
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja
langsung yaitu biaya tenaga kerja yang secara langsung dapat dikaitkandengan
produksi barang. Dalam anggaran tenaga kerja langsung, dicantumkan kebutuhan
tenaga kerja baik kuantitas maupun biayanya. Atau dengan kata lain, anggaran
tenaga kerja langsung memerlukan dua input keputusan, yaitu:
o Standar
jam tenaga kerja langsung untuk setiap unit barang jadi.
o Standar
upah rata-rata per jam.
Kebutuhan tenaga kerja
langsung dicantumkan sebagai jam kerja langsung (JKL) untuk setiap unit produk.
· Anggaran
Biaya Overhead Pabrik
Yakni anggaran semua
jenis biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk, selain biaya materi dan
biaya tenaga kerja langsung.
v Anggaran biaya distribusi dan
promosi
Anggaran
ini mencakup semua biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam
hubungannya dengan kegiatan memasarkan produk.Termasuk ke dalamnya antara lain:
· Biaya untuk para
salesman, supervisor dan tenaga-tenaga penjualan lainnya.
· Ongkos pengangkutan.
· Biaya-biaya perjalanan.
· Biaya iklan dan promosi.
· Biaya administrasi
penjualan.
· Biaya penyusutan
(depresiasi) peralatan distribusi.
· Biaya asuransi dan
lain-lain.
v Anggaran biaya umum dan
administrasi
Anggaran biaya umum
adalah anggaran yang berisi semua biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk direksi dan stafnya, bagian keuangan dan bagian administrasi. Anggaran
administrasi yaitu anggaran yang berisi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang usaha perusahaan di luar
kegiatan pabrik. Bersama-sama dengan anggaran distribusi, maka anggaran
biaya umum dan administrasi ini akan membentuk anggaran biaya operasional (Operating
Expenses Budget).
v Anggaran pengeluaran barang
modal (capital expenditures budget)
Menggambarkan sejumlah
penggunaan modal untuk ditanamkan pada aktiva tetap perusahaan. Mencakup
perencanaan perluasan pabrik, gedung baru, pembelian mesin-mesin dan lain-lain.
v Anggaran tipe apropriasi
(anggaran pendukung anggaran lainnya)
Merupakan anggaran
yang tidak dapat dikategorikan sebagai anggaran-anggaran sebelumnya.
Contoh : anggaran pemeliharaan dan anggaran
penelitian.
Dari anggaran yang
telah disusun dapat ddibuat perkiraan pendapatan dan biaya. Untuk itu dapat
disusun perkiraan penjualan harga pokok penjualan produk.
b. Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan ini
disusun sebagai akibat terjadinya perubahan kekayaan, utang dan piutang
perusahaan. Perubahan tersebut diakibatkan oleh kegiatan yang dilakukan
perusahaan.
Anggaran keuangan meliputi:
Anggaran keuangan meliputi:
a) Anggaran
Proyeksi Neraca
Mencerminkan
perkiraan semua aktiva dan passiva yang akan dimiliki perusahaan pada akhir
suatu periode produksi.\
Aktiva:
v Aktiva
tetap.
v Aktiva
lancar.
Passiva:
v Utang
jangka pendek
v Utang
jangka panjang
v Modal
b) Anggaran
Pembantu Proyeksi Neraca
Anggaran ini memerinci
masing-masing pos yang ada didalam neraca, terutama pos-pos yang berhubungan
dengan masalah likuiditas perusahaan. Anggaran pembantu proyeksi neraca
meliputi:
v Anggaran
kas
Anggaran kas menunjukkan
rencana sumber dan penggunaan kas selama tahun anggaran, terdiri dari aliran
kas masuk dan aliran kas keluar.
Aliran kas masuk berasal dari:
· Penjualan tunai.
· Penagihan piutang.
· Penerimaan-penerimaan
lain (bunga deviden dan lain-lain).
· Penjualan aktiva.
· Penerimaan pinjaman.
Aliran kas keluar dapat berasal dari:
· Pembelian bahan mentah.
· Pembayaran upah tenaga
kerja.
· Macam-macam biaya yang
dikeluarkan (biaya sewa, listrik, telepon, alat-alat tulis dan lain-lain). Pengeluaran kas untuk biaya tidak sama dengan
total biaya yang sama yang tampak pada budget biaya karena ada
biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas, seperti biaya penyusutan, bad
dept expense, jumlah biaya bukan kas terlihat pada laporan rugi laba.
· Pengeluaran-pengeluaran
untuk biaya ekspansi (pembelian mesin baru, perluasan bangunan pabrik dan
lain-lain).
Dengan aliran kas masuk dan aliran kas keluar dapat diketahui
posisi kas (surplus atau defisit).
v Anggaran piutang
Anggaran
piutang mendasarkan diri pada anggaran penjualan. Dalam kebijaksanaan penjulan
produk, sebagian dilakukan dengan kredit.
v Anggaran utang
Anggaran
utang disusun dengan mendasarkan diri pada:
· Besarnya pembelian
kredit.
· Besarnya bunga pinjaman
yang perlu dibayarkan, dan lain-lain.
v Anggaran penambahan modal
Anggaran
penamabahan modal pada dasarnya disusun untuk jangka panjang.
v Anggaran penyusutan aktiva
Anggaran
ini di perlu disusun secara khusus oleh perusahaan, karena masing-masing aktiva
tetap yang dimiliki perusahaan lebih dari satu, usia masing-masing aktiva
berlainan dan metode perhitungan masing-masing aktiva tetap berlainan.
Anggaran operasional (operation
budget) dan anggaran finansial (financial budget) adalah bagian
dari planing atau forecasting budget. Selain
anggaran forecasting, maka selanjutnya dalam anggaran komprehensif
dikenal pula:
v Anggaran
variabel untuk berbagai biaya/ pengeluaran (variable expenses budget).
v Data
statistik pambantu (supplementary statistic).
v Laporan
anggaran kepada manajemen tentang pelaksanaan anggaran (internal raport).
CONTOH KASUS
PT JAYA MAKMUR merupakan perusahaan handycraft yang
memproduksi gerabah.
Perusahaan ini berdiri
pada tahun 2007 dan
berkembang dengan pesat. Produk yang diproduksi terdiri dari 3 jenis
barang, yaitu : Guci, Vas dan Pot.
Berikut
ini adalah anggaran dari Perusahaan JAYA MAKMUR tersebut yang
disusun untuk tahun anggaran 2011. Anggaran ini sebagai contoh untuk mengetahui
anggaran komprehensif dalam suatu perusahaan.
A. Anggaran Penjualan
PT
JAYA MAKMUR
|
||||
Anggaran
Penjualan
|
||||
1
Januari-31 Desember 2011
|
||||
PRODUK
|
UNIT
|
HARGA JUAL PER UNIT (Rp)
|
TOTAL PENJUALAN (Rp)
|
|
Guci
|
300
|
200,000
|
60,000,000
|
|
Vas
|
250
|
100,000
|
25,000,000
|
|
Pot
|
350
|
85,000
|
29,750,000
|
|
Jumlah
|
900
|
114,750,000
|
B. Anggaran Produksi
PT
JAYA MAKMUR
|
||||||||
Anggaran
Produksi
|
||||||||
1
Januari-31 Desember 2011
|
||||||||
Keterangan
|
PRODUK
|
|||||||
Guci
|
Vas
|
Pot
|
||||||
1. Jumlah yang direncanakan untuk
dijual
|
300
|
250
|
350
|
|||||
2. Persediaan akhir
|
100
|
75
|
150
|
|||||
3. Total Kebutuhan
|
400
|
325
|
500
|
|||||
4. Persediaan awal
|
75
|
50
|
100
|
|||||
5. Jumlah Produksi
|
325
|
275
|
400
|
|||||
C. Anggaran Bahan Mentah
PT
JAYA MAKMUR
|
|||||||||||||||||
Anggaran
Kebutuhan Bahan Mentah
|
|||||||||||||||||
1
Januari-31 Desember 2011
|
|||||||||||||||||
BAHAN MENTAH
|
PRODUK
|
JUMLAH KEBUTUHAN BAHAN BAKU
|
|||||||||||||||
Guci
|
Vas
|
Pot
|
|||||||||||||||
Tanah Liat (kg)
|
350
|
250
|
400
|
1000
|
|||||||||||||
PT
JAYA MAKMUR
|
|||||||||||||||||
Anggaran
Pembelian
|
|||||||||||||||||
1
Januari-31 Desember 2011
|
|||||||||||||||||
BAHAN MENTAH
|
KEBUTUHAN
|
PERSED. AWAL
|
JML PEMB (Unit)
|
HARGA PER KG
|
ANGGARAN PEMB
|
||||||||||||
PRODUKSI
|
PERSED. AKHIR
|
JUMLAH
|
|||||||||||||||
Tanah Liat
|
1,000
|
150
|
850
|
550
|
300
|
85,000
|
25,500,000
|
||||||||||
Jumlah
|
25,500,000
|
||||||||||||||||
D. Anggaran Tenaga Kerja
PT
JAYA MAKMUR
|
|||||||
Anggaran
Tenaga Kerja
|
|||||||
1
Januari-31 Desember 2011
|
|||||||
PRODUK
|
JUMLAH YANG DIPRODUKSI
|
DLH PER UNIT
|
TOTAL DLH
|
UPAH PER DLH (Rp)
|
ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA (Rp)
|
||
Guci
|
325
|
10
|
3,250
|
3,000
|
9,750,000
|
||
Vas
|
275
|
8
|
2,200
|
2,000
|
4,400,000
|
||
Pot
|
400
|
5
|
2,000
|
1,000
|
2,000,000
|
||
Jumlah
|
7,450
|
16,150,000
|
E. Anggaran Biaya-biaya Pabrik
PT
JAYA MAKMUR
|
||||
Anggaran
Biaya-Biaya Pabrik
|
||||
1
Januari-31 Desember 2011
|
||||
KETERANGAN
|
JUMLAH
(Rp)
|
|||
Gaji Manajer
|
3,000,000
|
|||
Bi. Transportasi Antar Pesanan
|
800,000
|
|||
Bi. Admin Pabrik
|
1,500,000
|
|||
Upah Lembur
|
1,800,000
|
|||
TKTL
|
1,200,000
|
|||
Supplies
|
1,000,000
|
|||
Pemeliharaan
|
850,000
|
|||
Penyusutan
|
600,000
|
|||
Jumlah
|
10,750,000
|
F. Anggaran Persediaan
PT
JAYA MAKMUR
|
||||
Anggaran
Persediaan Akhir Barang Jadi
|
||||
1
Januari-31 Desember 2011
|
||||
PRODUK
|
JUMLAH
(Unit)
|
HARGA
PER UNIT
|
JUMLAH
(Rp)
|
|
Guci
|
100
|
150,000
|
15,000,000
|
|
Vas
|
75
|
90,000
|
6,750,000
|
|
Pot
|
150
|
50,000
|
7,500,000
|
|
Jumlah
|
29,250,000
|
G. Anggaran biaya-biaya operasi
PT
JAYA MAKMUR
|
|||
Anggaran
Biaya-Biaya Operasi
|
|||
1
Januari-31 Desember 2011
|
|||
KETERANGAN
|
BIAYA
PENJUALAN
|
BIAYA
UMUM DAN ADMINISTRASI
|
BIAYA
FINANSIAL
|
Gaji Pegawai
|
1,500,000
|
250,000
|
-
|
Advertensi
|
5,000,000
|
-
|
-
|
Biaya Perjalanan
|
1,000,000
|
200,000
|
-
|
Supplies
|
800,000
|
500,000
|
-
|
Potongan Penjualan
|
-
|
-
|
800,000
|
Jumlah
|
8,300,000
|
950,000
|
800,000
|
H. Anggaran Pengeluaran Modal
PT
JAYA MAKMUR
|
||||
Anggaran
Pengeluaran Modal
|
||||
1
Januari-31 Desember 2011
|
||||
KETERANGAN
|
JUMLAH
(Rp)
|
|||
Bangunan
|
150,000,000
|
|||
Mesin Pembakar (Oven)
|
75,000,000
|
|||
225,000,000
|
I. Anggaran Pokok Penjualan
PT
JAYA MAKMUR
|
|||
Anggaran
Harga Pokok Penjualan
|
|||
1
Januari-31 Desember 2011
|
|||
Bahan
Mentah
|
Rp
|
||
Persediaan Awal 2011
|
46,750,000
|
||
Pembelian
|
25,500,000
|
||
Total
Persediaan
|
72,250,000
|
||
Persediaan Akhir 2011
|
12,750,000
|
||
Digunakan
Untuk Produksi
|
59,500,000
|
||
Tenaga Kerja Langsung
|
16,150,000
|
||
Biaya Pabrik
|
10,750,000
|
||
Total
Biaya Produksi
|
86,400,000
|
||
Dikurangi : Barang Jadi
|
29,250,000
|
||
Perkiraan
Harga Pokok Penjualan
|
57,150,000
|
J. Anggaran Laporan Laba Rugi
PT
JAYA MAKMUR
|
|||
Anggaran
Laporan Laba/Rugi
|
|||
1
Januari-31 Desember 2011
|
|||
Keterangan
|
Jumlah
|
||
Penjualan
|
114,750,000
|
||
HPP
|
57,150,000
|
||
Laba
Kotor
|
57,600,000
|
||
Dikurangi :
|
|||
Biaya
Distribusi
|
8,300,000
|
||
Biaya
Administrasi
|
950,000
|
||
Biaya
Finansial
|
800,000
|
10,050,000
|
|
EBIT
|
47,550,000
|
||
Pajak Pendapatan (20%)
|
9,510,000
|
||
Laba
Bersih Setelah Pajak
|
38,040,000
|
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Anggaran komprehensif merupakan
suatu penyusunan catatan anggaran perusahaan secara keseluruhan atau
menyeluruh. Anggaran komprehensif memberikan beberapa manfaat seperti adanya
pendekatan secara sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen, serta
mempermudah diadakannya evaluasi tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif.
Dengan menyusun anggaran komprehensif juga membantu fungsi pengawasan menjadi
lebih dinamis terhadap pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen.
Dalam penyusunan suatu
anggaran komprehensif tedapat dua syarat manajerial yaitu syarat yang
pertama adalah Manajer telah menentukan pokok-pokok kebijakan (rencana)
jangka panjang, syarat yang kedua manajer telah menetapkan pentahapan realisasi
rencana jangka panjang kedalam rencana jangka pendek secara berkesinambungan.
Terdapa dua komponen
dalam anggaran komprehensif yaitu rencana substantif (meliputi tujuan umum
perusahaan, sasaran khusus perusahaan, strategi perusahaan dan instruksi
perencanaan manajemen eksekutif) dan rencana keuangan (meliputi anggaran operasional
dan anggaran keuangan).
B. KRITIK
DAN SARAN
Demikianlah isi
pembahasan dari makalah ini, namun sebagai manusia yang tidak
sempurna kami menyadari bahwa ada banyak kesalahan-kesalahan serta
kekurangan-kekurangan yang terdapat didalamnya baik dari segi isi, pengetikan,
dan kesalahan-kesalahan lain yang terjadi, untuk itu kiranya bisa dimaklumi.
Namun demikian, segala
masukkan, tanggapan, saran serta kritikkan yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan untuk perbaikkan dimasa depan. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/pengertian-definisi-manfaat-tujuan-anggaran/anggaran-komprehensif-parsialal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar