Rabu, 27 November 2019


MAKALAH
PENGANTAR AKUNTANSI II
“MENGANALISA LAPORAN KEUANGAN PADA PT.UNILEVER.Tbk”
                                 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. penulis panjatkan, karena berkat rahmat serta bimbingan-Nya penulis berhasil menyelesaikan makalah tentang “Analisis Laporan Keuangan”. Adapun makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia 2.
Makalah ini berisikan tentang analisis laporan keuangan perusahaan pada periode 2016-2017 dan berisi tentang informasi mengenai perusahaan publik yang terdaftar pada BEI yang sekaligus merupakan perusahaan lokal yang menyandang sebagai perusahaan multi nasional, dimana yang kami pilih adalah PT Unilever Indonesia, Tbk.
Semoga makalah “Analisis Laporan Keuangan (PT Unilever Indonesia, Tbk)”. Periode tahun 2016-2017 ini memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat serta bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua





























BAB I
LATAR BELAKANG

A.    LATAR BELAKANG
Memasuki era perdagangan bebas persaingan usaha diantara perusahaan semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat bertahan atau dapat lebih berkembang. Untuk itu perusahaan perlu mengembangkan suatu srategi yang tepat agar perusahaan bisa mempertahankan eksistensinya dan memperbaiki kinerjanya. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang, sementara pengembangan tersebut membutuhkan modal yang tidak sedikit, sehingga dana yang berasal dari pinjaman bank dan investasi asing dirasa masih kurang, oleh sebab itu banyak perusahaan yang memilih pasar modal sebagai sarana penambah modal mereka.
Peranan pasar modal menjadi semakin penting, mengingat fungsi pasar modal sebagai tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang ingin menanamkan modalnya. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau masa depan, pertumbuhan dan potensi perkembangan yang baik bagi perusahaan. Informasi kinerja keuangan diperlukan untuk menilai perubahan sumber daya ekonomi yang mungkin di kendalikan di masa depan dan untuk memprediksi kapasitas produksi dari sumber daya yang ada (Barlian, 2003)
Evaluasi kinerja keuangan dapat dilakukan menggunakan analisis laporan keuangan, dimana data pokok sebagai input dalam analisis ini adalah neraca dan laporan laba rugi, analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan dan pihak yang berkepentingan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dengan cepat, karena penyajian rasio keuangan akan menunjukkan kondisi sehat tidaknya suatu perusahaan. Analisis rasio menghubungkan unsur rencana dan perhitungan laba rugi sehingga dapat menilai efektivitas dan efesiensi perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dilihat peranan kinerja keuangan perusahaan sangat penting terhadap harga saham untuk menarik investor menanamkan modalnya pada perusahaan yang bersangkutan.
Harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahannya sangat ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan yang terjadi di bursa ( pasar sekunder ). Semakin banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan suatu saham, harganya semakin naik, sebaliknya semakin banyak investor yang ingin menjual atau melepaskan suatu saham, harganya semakin bergerak turun. Secara umum, semakin banyak kinerja suatu perusahaan semakin tinggi laba usahanya dan semakin banyak keuntungan yang dapat dinikmati oleh pemegang saham, juga semakin besar kemungkinan harga saham akan naik ( Koetin, 1992 :89).







B.     IDENTIFIKASI MASALAH
Analisis laporan keuangan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas dan untuk membatasi ruang lingkup permasalahan di atas, maka penulis hanya akan membahas tentang analisis kinerja keuangan dengan menggunakan Current Ratio (CR), Retrun on Asset (ROA) dan Debt to Equity

Ratio (DER) untuk menilai kinerja perusahaan pada PT. Unilever Indonesia, Tbk pada tahun 2011-2012. Adapun  data yang akan dipakai adalah neraca dan laporan laba rugi

C.    RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah yang ingin dikemukakan untuk melakukan penelitian lebih lanjut adalah Bagaimana kondisis keuangan dari kegiatan operasi suatu perusahaan menggunakan metode yaitu , Current Ratio, Return on Asset, Debt to Equity Ratio PT. Unilever Indonesia, Tbk

D.    TUJUAN MASALAH
Dari rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian yang ingin dikemukakan untuk melakukan penelitian lebih lanjut adalah Untuk mengetahui kinerja perusahaan pada PT. Unilever Indonesia, Tbk dilihat dari Current Ratio, Retrun on Assets dan Debt to Equity Ratio.

E.     MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini bukan hanya secara teoritis tetapi juga diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis, diantaranya yaitu Dari hasil penelitian ini penulis menjadi lebih mememahami masalah yang diteliti dan penulis berharap nantinya akan berguna bagi penulis sendiri dan orang lain terutama bagi dunia akademis.
Dari hasil penelitian ini juga diharapkan berguna bagi pihak-pihak yang ingin mengetahui tentang kondisi keuangan dan kinerja keuangan suatu perusahaan terutama para investor yang ingin menanam modalnya dan kreditur yang ingin memberikan kredit kepada suatu perusahaan.
Informasi dalam analisis laporan keuangan akan membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam menilai :
a.       Kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya, kemampuannya membayar dividen dan kebutuhannya untuk pendanaan ekstern.
b.      Alasan perbedaan antara laba bersih dan penerimaan serta pembayaran kas yang berkaitan.









BAB II
LANDASAN TEORI

1.      LAPORAN KEUANGAN
1)      Pengertian Laporan Keuangan
-          Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
-          Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi dan pengikhtisaran dan pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakai. Seperti yang kita tahu bahwa informasi adalah data yang sudah diolah sehingga berguna untuk mengambil keputusan. Informasi yang tepat akan sangat berguna dalam mengambil berbagai keputusan.

2)      TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
a.      Tujuan Khusus
   Tujuan khusus laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan,
     hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai dengan GAAP
b.      Tujuan Umum
-          Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan
-          Kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba
-          Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba
-          Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban
- Mengungkapkan informasi relevan lainnyayang dibutuhkan para pemakai laporan.
3)      Tujuan Kualitatif
-          Relevance : memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu pemakai laporan dalam pengambilan keputusan.
-          Understanability : informasi yang dipilih untuk disajkan bukan saja penting tetapi juga harus informasi yang di mengerti pemakai
-          Verifiability : hasil akuntansi harus dapat di periksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama.
-          Timelines : laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilaan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
-          Comparability : informasi akuntansi harus dapat saling di bandingkan,artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
-          Completeness : informasi akuntansi yang dilaporkan harus harus mencakup semua kebutuhan yang layak dari para pemakai.




4)      PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN TUJUAN PENGGUNAANNYA
-          Investor : penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
-          Karyawan : karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk~ menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan kesempatan kerja.
-          Pemberi pinjaman : pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
-          Pemasok dan kreditor usaha lainnya : pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang kewajibannya akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usah berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utam rnereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
-          Stakeholders (para pemegang saham) : para pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang diperoleh dan penambahan modal untuk business plan selanjutnya.
-          Pelanggan : para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung pada perusahaan.
-          Pemerintah : pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik pendapatan nasional dan statisti lainnya
-          Masyarakat : perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai cara. Misalnya: perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya.







5)      MACAM-MACAM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
a)      Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk beberapa periode. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan
datang pada perusahaan yang sama. Analisis trend dapat melihat apakah prestasi perusahaan itu meningkat atau menurun selama periode tertentu, mengestimasi kemungkinan terjadi peningkatan atau penurunan pada kondisi keuangan tertentu
b)      Analisis Cross Sectional, dengan analisis ini analis membandingkan rasio-rasio perusahaan (company ratio) dengan rata-rata rasio perusahaan sejenis atau industri (rasio rata-rata/rasio standard) untuk waktu yang sama.Analisis
c)      Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan elemen-elemen laporan keuangan dengan command base-nya. Laporan keuangan neraca pada sisi aktiva didasarkan pada total aktiva sehingga total aktiva sama dengan 100%. Elemen-elemen lain dari aktiva dibandingkan dengan total aktiva. Elemen-elemen kewajiban dan modal sendiri didasarkan pada total kewajiban dan modal sendiri. Laporan laba rugi commond base-nya penjualan, elemen-elemen laporan laba rugi dibandingkan dengan penjualan.
d)     Analisis Index, memilih tahun dasar sebagai commond base-nya elemen-elemen laporan keuangan pada periode lain dibandingkan dengan elemen-elemen laporan keuangan yang sama dengan tahun dasar tersebut.























BAB III
PEMABAHASAN

Ø  GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. UNILEVER INDONESIA
A.    Sejarah Singkat Perusahaan Unilever
Didirikan dengan nama Lever’s Zeep Febrieken N.V menjelang akhir tahun 1933 dan mulai beroperasi sebagai produsen sabun sunlaigh(yang terkenal dengan nama cap tangan) dibuan oktober 1934 dan sebuah pabrik terletak di Tubagus Angke, Jakarta.
Berdirinya unilever merupakan hasil penggabungan Margarin Union dari belanda dan Lever Brother dari inggris, nama Unilever diambil dari penggalan perusahaan-perusahaan tersebut. Nama Lever brother dan mitra kedua bisnisnya dari belanda yaitu Anton Jangens Febrieken N.V dan Van Der Bengh Fabrieken N.V dapat dikatakan bapak pendiri Unilever. PT. Unilever indonesia merupakan salah satu perusahaan dari Unilever group yang didalamnya terdapat perusahaan dari ngara inggris dan belanda, berkantor pusat diLondon dan Rotterdam. Perusahaan ini memperkerjakan 300.000 pegawai dan beroperasi di 75 negara didunia.

B.     Perkembangan Perusaahan
Sejak berdirinya prusahaan ini hingga tahun 1980, manajemen Unilever di indonesia oleh perusahaan yang berlainann yaitu: Lever’s Zeep Febrikeken, van der Bengh’s Febrieken, Collibri dan Archa Oil Miil. Namun kemudin asset seluruh perusahaan tersebut di transfer kepada PT. Lever Zeep Febrieken dan 57 ketiga perusaan lainnya di likuidisi, kmudian kantor pusat mengumumkan bahwa mulai tanggal 1 september 1980, keempat perusahaan telah meorganisasikan menjadi satu perusahaan yang menggunakan nama PT. Unilever Indonesia yang berkantor pusat di Graha Unilever jalan Jendral Gatot Sobroto Kavling 15, Jakarta selatan.
PT. Unilever Indonesia mempunyai papbrik-pabrik yang beralokasikan di:
Cikarang, yang memproduksi:
1.      Ice cream
2.      Detergen Cair
3.      Detergen Bubuk
Rungkut Surabaya, yangn memproduksi
1.      Shampo
2.      Pasta Gigi
3.      Sabun
           
C.    Produk Produk Perusahaan
Sampai saat ini Unilver telah memproduksi dan memasarkan lebih dari 38 jenis Produk. Dalam memasarkan produk-produknya perusahaan membagi dalam tiga divisi dimana masing-masing divisi ini memproduksi produk-produknya dan bertanggung jawab untuk memasarkan. Divisi-divisi tersebut adalah :



1.      Divisi Makanan (food)
Dimulai tahun 1937 perusahaan mulai mempreduksi margarine dengan merek Blue Band dan memutuskan untuk menjadikannya produk margarine nomor satu. Sejak itulah merek tersebut merupakan awal dari usaha perusahaan memproduksi makanan. Adapun jenis makanan lainnya antara lain Reyco, wall’s,Tara Nasiku, Sari Wangi, Lipton, Lee Tea, dan lain-lain.
2.      Divisi sabun cair dan padat (Detergen)
Sampai sekarng Detergent merupakan produk terbesar perusahaan dan telah membuktikan volume penjualan yang menyakinkan. Ketika tahun 1970-an, divisi Detergent berhasil melipat gandakan penjualannya dan 59 sampai saatini sabun pencuci pertama di Indonesia yang menggunakan bahan NSD (Non Stop Detergent) berhasil menjadinomor satu di
pasaran yaitu Rinso, adapun jenis yang dihasilkandari divisi ini adalah Sunlight, Surf, Vim, Lifeboy, Wipol, Superpol, Vixal dan lain-lain.
3.      Divisi Kecantikan (Personal Produk)
Usaha divisi personal produk , dimulai dengan pengakuisikan pabrik Dralle di Surabaya Colliri alat perusahaan hanya memproduksi pasta gigi dengan merek Pepsodent dan berminat untuk meluaskan usahanya dengan memproduksi produk-produk importdari inggris. Setelah tahun 1977, kemampuan daya beli masyarakat meningkat. Dan perusahaan melihat bahwa produk yang dianggap saat itu masih semi mewah, seperti produk kecantikan dan Shampo dapat terjangkau oleh keampuan masyarakat. Mulai saat itu perusahaan meluncurkan produk produk kecantikan lainnya yang dibagi menjadi tiga divisi, yaitu:
a. Sub Divisi Dental, dengan produknya Pepsodent dan Close Up
b. Subvisi Hair, dengan prodaknya Sunsilk, Clear, Pond’s,
Dimenstion, dan Briks
c. Divisi Skin, dengan produknya Axe, Citra, pond’s, Vaseline,
Vinolia, Impulse

Struktur Organisasi Perusahaan
Yang dimaksud dengan strukturorganisasi adalah suatu susunan dan hubungan antar bagian dalam suatuperusahaan. Dengan adanya struktur organisasi maka para karyawan dapat mengetahui dengan jelas tugas, wewenang dan tanggung jawab mereka sehingga dapat terjalin
kerjasama yang efektif dan efesien untuk mencapai tujuan perusahaan. Keterangan dibawah ini merupakantugas dari struktur organisasi Unilever Indonesia :
1.      Direktur Utama
Direktur utama bertindak sebagai pimpinan tertinggi dan menjalankan kegiatan usaha sehari-hari perusahaan. Adapun tugas Direktur Utama adalah.
a. Mengarahkan dan mengevaluasi direktur yang ada dibawahnya.
b. Mengambil keputusan penting sehubungan dengan direktur yang ada dibawahnya.
c. Mengawasi pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan.
d. Menerima setiap laporan.



2.      Direktur keuangan
   Tugas-tugasnya adalah
a)         Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama
b)         Membawahi manajer keuangan dan akuntasi
c)         Menerima laporan dari seluruh kegiatan
3.      Direktur Teknisi dan Pengembanga
Tugas-tugasnya adalah:
a)      Bertanggung jawab pada Direktur Utama
b)      Menganalisis dan mengevaluasi untuk membuka lokasi
c)      Bekerja sama dengan manajer
d)     Mengendalikan kualitas mutu yang dihasilkan
4.      General Manager Personal Produk
  Tugas-tugasnya adalah:
a)      Personal Dental (Pasta Gigi) Membawahi manager cabangPepsoden
b)      Personal Hair (rambut) menbawahi manager Sunsilk, clear
5.      General Manager Detergent
 Tugas-tugasnya adalah:
a.)   Bertanggung jawab kepada Direktur Utama
b.)   Membawahi manager-manager pemasaran produk
c.)   Bekerja sama dengan manager pemasaran dalam menganalisa
   dan mengambil keputusan
6.      Direktur Penjualan
 Tugas-tugasnya:
a.)   Bertanggung jawab kepada Direktur Utama
b.)   Mengatur dan mengola produk-produk Unileve
c.)   Mengatur syistem distrubusi
7.      Direktur Personalia
Tugas-tugasnya
a.)    Merekrut, menyeleksi, dan menempatkan tenaga kerja pada posisi yang tepat
b.)    Menetapkan pengangkatan dan pemberhentian karyawan












Ø  LAPORAN LABA RUGI

Periode Akhir:
2016
31/03
2017
31/12
2016
30/09
2017
30/06
Total Pendapatan
10746621
9991004
9949798
10418021
Pendapatan
10746621
9991004
9949798
10418021
Pendapatan Lainnya, Total
-
-
-
-
Biaya Pendapatan, Total
5254080
4819185
4804123
5131106
Laba Kotor
5492541
5171819
5145675
5286915
Total Biaya Operasi
8237057
7580991
7763227
8179571
Penjualan/Umum/Administrasi Beban, Total
2923531
2696236
2896547
3001837
Penelitian & Pengembangan
-
-
-
-
Penyusutan / Amortisasi
55505
57163
54605
44199
Biaya (Pendapatan) Bunga - Net Operasi
1511
-13334
2456
2649
Pengeluaran (Pendapatan) Tak Biasa
2430
1999
5496
-220
Biaya Operasi Lainnya, Total
-
19742
-
-
Pendapatan Operasi
2509564
2410013
2186571
2238450
Pendapatan (Biaya) Bunga, Net Non-Operasi
-41693
-31233
-37060
-15249
Harga pokok penjualan
53324
17869
11775
33425
Laba Bersih Sebelum Pajak
2467871
2378780
2149511
2223201
Provisi Pajak Penghasilan
628740
603618
544069
560084
Laba Bersih Setelah Pajak
1839131
1775162
1605442
1663117
Penyesuaian GAAP AS
-
-
-
-
Laba Bersih Sebelum Item Luar Biasa
1839131
1775162
1605442
1663117
Total Item Luar Biasa
-
-
-
-
Laba Bersih
1839131
1775162
1605442
1663117
Total Penyesuaian terhadap Laba Bersih
-
-
-
-
Pendapatan Tersedia bagi Saham Biasa Tidak Termasuk Item Luar Biasa
1839131
1775162
1605442
1663117
Penyesuaian Dilusi
-
-
-
-
Laba Bersih Dilusi
1839131
1775162
1605442
1663117
Saham Rata-Rata Tertimbang Dilusi
7630
7630
7630
7630
EPS Dilusi Tidak Termasuk Item Luar Biasa
241,04
232,66
210,41
217,97
Dividen per Saham - Terbitan Primer Saham Biasa
-
-
-
-
EPS Dilusi Dinormalisasi
241,28
232,85
210,95
217,95

Ø  NERACA
Periode Akhir:
2018
31/03
2017
31/12
2017
30/09
2017
30/06
Total Aset Lancar
9310953
7941635
7960938
8624713
  Kas dan Investasi Jangka Pendek
959713
404784
419596
399075
Kas
959713
404784
419596
399075
Kas & Setara Kas
-
-
-
-
Investasi Jangka Pendek
-
-
-
-
Total Piutang, Bersih
5504562
4854825
4778215
5554630
Piutang - Dagang, Bersih
5360996
4715554
4676956
5450154
Total Persediaan
2573779
2393540
2538698
2405585
Beban Dibayar di Muka
272899
288486
224429
265423
Aset Lancar Lainnya, Total
-
-
-
-
Total Aset                              
20241813
18906413
18815224
19286387

Aset Tetap, Total - Bersih
10387975
10422133
10292700
10094948


Aset Tetap, Total - Kotor
13811239
13789216
13584900
13254552

Akumulasi Penyusutan, Total
3423264
3367083
3292200
3159604

Kepemilikan, Bersih
61925
61925
61925
61925

Tetap, Bersih
385534
390838
393888
399193

Investasi Jangka Panjang
-
-
-
-

Piutang Wesel - Jangka Panjang
-
-
-
-
Aset Jangka Panjang Lainnya, Total
95426
89882
105773
105608


Aset Lain, Total
-
-
-
-

Total Kewajiban Lancar
11959689
12532304
11084822
13175378
Utang
5154921
4527110
5014567
5613439
Beban Harus Dibayar
2638289
2288992
2097079
1940078
Utang Wesel/Utang Jangka Pendek
-
3450000
1800000
450000
Porsi Lancar dari Utang Jangka Panjang/Sewa Modal
2050000
-
-
-
Kewajiban Lancar Lainnya, Total
2116479
2266202
2173176
5171861
Total Kewajiban
13229294
13733025
12391366
14380273
Total Utang Jangka Panjang
-
-
-
-

  Utang Jangka Panjang
-
-
-
-

  Kewajiban Sewa Modal
-
-
-
-

Total Utang
2050000
3450000
1800000
450000

Pajak Penghasilan Ditangguh
368415
344965
317122
343145

Saham Minoritas
-
-
-
-

Kewajiban Lain, Total
901190
855756
989422
861750
Total Ekuitas
7012519
5173388
6423858
4906114
Saham Biasa, Total
76300
76300
76300
76300
Tambahan Modal Disetor
96000
96000
96000
96000
Laba Ditahan (Akumulasi Defisit)
6840219
5001088
6251558
4733814
Laba (Rugi) Belum Terealisasi
-
-
-
-
Ekuitas Lainnya, Total
-
-
-
-
Total Saham Biasa Beredar
7630
7630
7630
7630

Ø  RASIO SOLVABILITAS (SOLVENCY)
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek.

ü 
 = 1,75       = 1,80

ü  QUICK RATIO       =
         = 2,01

Ø  RASIO AKTIVITAS (ACTIVITY)
Rasio aktivitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan mengendalikan investasinya di aset.
ü 
 2,05           = 0,19
ü 
           = 1,13

ü 
 0,52        = 0,53

Ø  RASIO LEVERAGE KEUANGAN (FINANCIAL LEVERAGE)
ü 
             = 0,79
ü 
 0,66           = 0, 29
ü 
 1,03              = 0,60






Ø  RASIO PROFITABILITAS (PROFITABILITY)
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
ü 
 0,73               = 0,73
ü  Gross Profit Margin  =
 0,98                 = 1,12
ü  Return on Asset =
 0,74                     = 0,62

Ø ANALISIS TREN-RUGI LABA
Keterangan
2016
2017
Penjualan
2696236
2923531
Harga pokok penjualan
17869 -
53324 -
Laba kotor
2678367
2870207
Biaya operasi:


   -Biaya administrasi
3001837
2896547
   -Biaya penyusutan
44199 +
54605 +
Total biaya operasi
3046036
2951152
Laba sebelum pajak
2378780
2467871
Pajak penghasilan
603618 -
628740 -
Laba bersih
1775162
1839131














BAB III
PENUTUP

1.1.  Kesimpulan
 Dari hasil laporan keuangan PT Unilever Indonesia Tbk 2016-2017 , dapat diambil kesimpulan bahwa hasil laporan Keuangan PT Unilever Indonesia Tbk telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan laporan keuangan konsolidasian pokok telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material berakitan dengan laporan keuangan konsolidasian pokok secara keseluruhan, pada tahun 2017 laba bersih lebih besar daripada 2016 yaitu 1839131.

1.2 Saran
Dalam penyusunan laporan keuangan memang sewajarnya harus sesuai dengan prinsip-prinsip dasar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.





























DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUGAS PERPAJAKAN “ Contoh Kasus Tax Avoidance dan Tax Evasion” Contoh Kasus Tax Avoidance "Gelombang Penghindaran Pajak d...