MAKALAH
PENGANTAR AKUNTANSI II
“MENGANALISA LAPORAN KEUANGAN PADA PT.UNILEVER.Tbk”
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT. penulis panjatkan, karena berkat rahmat serta bimbingan-Nya penulis
berhasil menyelesaikan makalah tentang “Analisis Laporan Keuangan”. Adapun
makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia 2.
Makalah ini berisikan
tentang analisis laporan keuangan perusahaan pada periode 2016-2017 dan berisi
tentang informasi mengenai perusahaan publik yang terdaftar pada BEI yang
sekaligus merupakan perusahaan lokal yang menyandang sebagai perusahaan multi
nasional, dimana yang kami pilih adalah PT Unilever Indonesia, Tbk.
Semoga makalah
“Analisis Laporan Keuangan (PT Unilever Indonesia, Tbk)”. Periode tahun
2016-2017 ini memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat serta
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi
kita semua
BAB
I
LATAR
BELAKANG
A.
LATAR
BELAKANG
Memasuki era
perdagangan bebas persaingan usaha diantara perusahaan semakin ketat. Kondisi
demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan
agar dapat bertahan atau dapat lebih berkembang. Untuk itu perusahaan perlu
mengembangkan suatu srategi yang tepat agar perusahaan bisa mempertahankan
eksistensinya dan memperbaiki kinerjanya. Suatu perusahaan diharapkan dapat
terus berkembang, sementara pengembangan tersebut membutuhkan modal yang tidak
sedikit, sehingga dana yang berasal dari pinjaman bank dan investasi asing
dirasa masih kurang, oleh sebab itu banyak perusahaan yang memilih pasar modal
sebagai sarana penambah modal mereka.
Peranan pasar modal
menjadi semakin penting, mengingat fungsi pasar modal sebagai tempat bertemunya
pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang ingin menanamkan modalnya. Kinerja
keuangan suatu perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau masa depan,
pertumbuhan dan potensi perkembangan yang baik bagi perusahaan. Informasi
kinerja keuangan diperlukan untuk menilai perubahan sumber daya ekonomi yang
mungkin di kendalikan di masa depan dan untuk memprediksi kapasitas produksi
dari sumber daya yang ada (Barlian, 2003)
Evaluasi kinerja
keuangan dapat dilakukan menggunakan analisis laporan keuangan, dimana data
pokok sebagai input dalam analisis ini adalah neraca dan laporan laba rugi,
analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan menggunakan rasio keuangan.
Rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan dan pihak yang berkepentingan
untuk mengevaluasi kondisi keuangan dengan cepat, karena penyajian rasio
keuangan akan menunjukkan kondisi sehat tidaknya suatu perusahaan. Analisis
rasio menghubungkan unsur rencana dan perhitungan laba rugi sehingga dapat
menilai efektivitas dan efesiensi perusahaan. Berdasarkan latar belakang
tersebut, dapat dilihat peranan kinerja keuangan perusahaan sangat penting
terhadap harga saham untuk menarik investor menanamkan modalnya pada perusahaan
yang bersangkutan.
Harga saham adalah
nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham
tersebut, dimana perubahannya sangat ditentukan oleh kekuatan penawaran dan
permintaan yang terjadi di bursa ( pasar sekunder ). Semakin banyak investor
yang ingin membeli atau menyimpan suatu saham, harganya semakin naik,
sebaliknya semakin banyak investor yang ingin menjual atau melepaskan suatu
saham, harganya semakin bergerak turun. Secara umum, semakin banyak kinerja
suatu perusahaan semakin tinggi laba usahanya dan semakin banyak keuntungan
yang dapat dinikmati oleh pemegang saham, juga semakin besar kemungkinan harga
saham akan naik ( Koetin, 1992 :89).
B.
IDENTIFIKASI
MASALAH
Analisis laporan
keuangan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas dan untuk membatasi ruang
lingkup permasalahan di atas, maka penulis hanya akan membahas tentang analisis
kinerja keuangan dengan menggunakan Current Ratio (CR), Retrun on Asset (ROA)
dan Debt to Equity
Ratio (DER) untuk
menilai kinerja perusahaan pada PT. Unilever Indonesia, Tbk pada tahun
2011-2012. Adapun data yang akan dipakai
adalah neraca dan laporan laba rugi
C.
RUMUSAN
MASALAH
Dari latar belakang
yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah yang ingin dikemukakan
untuk melakukan penelitian lebih lanjut adalah Bagaimana kondisis keuangan dari
kegiatan operasi suatu perusahaan menggunakan metode yaitu , Current Ratio,
Return on Asset, Debt to Equity Ratio PT. Unilever Indonesia, Tbk
D.
TUJUAN
MASALAH
Dari rumusan masalah yang telah
diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian yang ingin dikemukakan untuk
melakukan penelitian lebih lanjut adalah Untuk mengetahui kinerja perusahaan
pada PT. Unilever Indonesia, Tbk dilihat dari Current Ratio, Retrun on Assets
dan Debt to Equity Ratio.
E.
MANFAAT
PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dari penelitian
ini bukan hanya secara teoritis tetapi juga diharapkan dapat memberikan manfaat
secara praktis, diantaranya yaitu Dari hasil penelitian ini penulis menjadi
lebih mememahami masalah yang diteliti dan penulis berharap nantinya akan
berguna bagi penulis sendiri dan orang lain terutama bagi dunia akademis.
Dari hasil penelitian ini juga
diharapkan berguna bagi pihak-pihak yang ingin mengetahui tentang kondisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu perusahaan terutama para investor yang
ingin menanam modalnya dan kreditur yang ingin memberikan kredit kepada suatu
perusahaan.
Informasi dalam analisis laporan
keuangan akan membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam menilai :
a.
Kemampuan
perusahaan memenuhi kewajibannya, kemampuannya membayar dividen dan
kebutuhannya untuk pendanaan ekstern.
b.
Alasan perbedaan
antara laba bersih dan penerimaan serta pembayaran kas yang berkaitan.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
1.
LAPORAN
KEUANGAN
1) Pengertian
Laporan Keuangan
-
Laporan keuangan
merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu
ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang
bersangkutan.
-
Laporan keuangan
merupakan pencatatan transaksi dan pengikhtisaran dan pelaporan yang dapat
memberikan informasi bagi pemakai. Seperti yang kita tahu bahwa informasi
adalah data yang sudah diolah sehingga berguna untuk mengambil keputusan.
Informasi yang tepat akan sangat berguna dalam mengambil berbagai keputusan.
2)
TUJUAN
LAPORAN KEUANGAN
a. Tujuan Khusus
Tujuan khusus laporan
keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan,
hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan
lainnya secara wajar sesuai dengan GAAP
b.
Tujuan
Umum
-
Memberikan
informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban
perusahaan
-
Kekayaan bersih
yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba
-
Menaksir
informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam
menghasilkan laba
-
Memberikan
informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban
- Mengungkapkan informasi relevan
lainnyayang dibutuhkan para pemakai laporan.
3)
Tujuan
Kualitatif
-
Relevance :
memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu pemakai laporan
dalam pengambilan keputusan.
-
Understanability
: informasi yang dipilih untuk disajkan bukan saja penting tetapi juga harus
informasi yang di mengerti pemakai
-
Verifiability :
hasil akuntansi harus dapat di periksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan
pendapat yang sama.
-
Timelines :
laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilaan keputusan apabila
diserahkan pada saat yang tepat.
-
Comparability :
informasi akuntansi harus dapat saling di bandingkan,artinya akuntansi harus
memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
-
Completeness :
informasi akuntansi yang dilaporkan harus harus mencakup semua kebutuhan yang
layak dari para pemakai.
4)
PENGGUNA
LAPORAN KEUANGAN DAN TUJUAN PENGGUNAANNYA
-
Investor :
penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat
serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan
informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual
investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
-
Karyawan :
karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi mengenai
stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk~
menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja
dan kesempatan kerja.
-
Pemberi pinjaman
: pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka
untuk memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh
tempo.
-
Pemasok dan
kreditor usaha lainnya : pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang kewajibannya
akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usah berkepentingan pada
perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman
kecuali kalau sebagai pelanggan utam rnereka bergantung pada kelangsungan hidup
perusahaan.
-
Stakeholders
(para pemegang saham) : para pemegang saham berkepentingan dengan informasi
mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang diperoleh dan
penambahan modal untuk business plan selanjutnya.
-
Pelanggan : para
pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup
perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang
dengan, atau bergantung pada perusahaan.
-
Pemerintah :
pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan
dengan alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas
perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas
perusahan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik
pendapatan nasional dan statisti lainnya
-
Masyarakat : perusahaan
mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai cara. Misalnya: perusahaan dapat
memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang
yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan
keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan
(trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan dan rangkaian
aktivitasnya.
5)
MACAM-MACAM
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
a)
Analisis Trend
atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk beberapa periode.
Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu yang
lalu (rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk
waktu-waktu yang akan
datang
pada perusahaan yang sama. Analisis trend dapat melihat apakah prestasi
perusahaan itu meningkat atau menurun selama periode tertentu, mengestimasi
kemungkinan terjadi peningkatan atau penurunan pada kondisi keuangan tertentu
b)
Analisis Cross
Sectional, dengan analisis ini analis membandingkan rasio-rasio perusahaan
(company ratio) dengan rata-rata rasio perusahaan sejenis atau industri (rasio
rata-rata/rasio standard) untuk waktu yang sama.Analisis
c)
Analisis Commond
Size, untuk membuat perbandingan elemen-elemen laporan keuangan dengan command
base-nya. Laporan keuangan neraca pada sisi aktiva didasarkan pada total aktiva
sehingga total aktiva sama dengan 100%. Elemen-elemen lain dari aktiva
dibandingkan dengan total aktiva. Elemen-elemen kewajiban dan modal sendiri
didasarkan pada total kewajiban dan modal sendiri. Laporan laba rugi commond
base-nya penjualan, elemen-elemen laporan laba rugi dibandingkan dengan
penjualan.
d)
Analisis Index,
memilih tahun dasar sebagai commond base-nya elemen-elemen laporan keuangan
pada periode lain dibandingkan dengan elemen-elemen laporan keuangan yang sama
dengan tahun dasar tersebut.
BAB III
PEMABAHASAN
Ø GAMBARAN UMUM
PERUSAHAAN PT. UNILEVER INDONESIA
A. Sejarah Singkat
Perusahaan Unilever
Didirikan dengan nama
Lever’s Zeep Febrieken N.V menjelang akhir tahun 1933 dan mulai beroperasi
sebagai produsen sabun sunlaigh(yang terkenal dengan nama cap tangan) dibuan
oktober 1934 dan sebuah pabrik terletak di Tubagus Angke, Jakarta.
Berdirinya unilever
merupakan hasil penggabungan Margarin Union dari belanda dan Lever Brother dari
inggris, nama Unilever diambil dari penggalan perusahaan-perusahaan tersebut.
Nama Lever brother dan mitra kedua bisnisnya dari belanda yaitu Anton Jangens
Febrieken N.V dan Van Der Bengh Fabrieken N.V dapat dikatakan bapak pendiri
Unilever. PT. Unilever indonesia merupakan salah satu perusahaan dari Unilever group
yang didalamnya terdapat perusahaan dari ngara inggris dan belanda, berkantor
pusat diLondon dan Rotterdam. Perusahaan ini memperkerjakan 300.000 pegawai dan
beroperasi di 75 negara didunia.
B. Perkembangan
Perusaahan
Sejak berdirinya prusahaan ini hingga
tahun 1980, manajemen Unilever di indonesia oleh perusahaan yang berlainann
yaitu: Lever’s Zeep Febrikeken, van der Bengh’s Febrieken, Collibri dan Archa
Oil Miil. Namun kemudin asset seluruh perusahaan tersebut di transfer kepada
PT. Lever Zeep Febrieken dan 57 ketiga perusaan lainnya di likuidisi, kmudian
kantor pusat mengumumkan bahwa mulai tanggal 1 september 1980, keempat
perusahaan telah meorganisasikan menjadi satu perusahaan yang menggunakan nama
PT. Unilever Indonesia yang berkantor pusat di Graha Unilever jalan Jendral
Gatot Sobroto Kavling 15, Jakarta selatan.
PT. Unilever Indonesia mempunyai
papbrik-pabrik yang beralokasikan di:
Cikarang, yang memproduksi:
1.
Ice cream
2.
Detergen Cair
3.
Detergen Bubuk
Rungkut Surabaya, yangn memproduksi
1.
Shampo
2.
Pasta Gigi
3.
Sabun
C. Produk Produk
Perusahaan
Sampai saat ini Unilver
telah memproduksi dan memasarkan lebih dari 38 jenis Produk. Dalam memasarkan
produk-produknya perusahaan membagi dalam tiga divisi dimana masing-masing
divisi ini memproduksi produk-produknya dan bertanggung jawab untuk memasarkan.
Divisi-divisi tersebut adalah :
1.
Divisi Makanan
(food)
Dimulai tahun 1937
perusahaan mulai mempreduksi margarine dengan merek Blue Band dan memutuskan
untuk menjadikannya produk margarine nomor satu. Sejak itulah merek tersebut
merupakan awal dari usaha perusahaan memproduksi makanan. Adapun jenis makanan lainnya
antara lain Reyco, wall’s,Tara Nasiku, Sari Wangi, Lipton, Lee Tea, dan
lain-lain.
2.
Divisi sabun
cair dan padat (Detergen)
Sampai sekarng
Detergent merupakan produk terbesar perusahaan dan telah membuktikan volume
penjualan yang menyakinkan. Ketika tahun 1970-an, divisi Detergent berhasil melipat
gandakan penjualannya dan 59 sampai saatini sabun pencuci pertama di Indonesia
yang menggunakan bahan NSD (Non Stop Detergent) berhasil menjadinomor satu di
pasaran yaitu Rinso, adapun jenis yang dihasilkandari
divisi ini adalah Sunlight, Surf, Vim, Lifeboy, Wipol, Superpol, Vixal dan
lain-lain.
3.
Divisi
Kecantikan (Personal Produk)
Usaha divisi personal
produk , dimulai dengan pengakuisikan pabrik Dralle di Surabaya Colliri alat
perusahaan hanya memproduksi pasta gigi dengan merek Pepsodent dan berminat
untuk meluaskan usahanya dengan memproduksi produk-produk importdari inggris.
Setelah tahun 1977, kemampuan daya beli masyarakat meningkat. Dan perusahaan melihat
bahwa produk yang dianggap saat itu masih semi mewah, seperti produk kecantikan
dan Shampo dapat terjangkau oleh keampuan masyarakat. Mulai saat itu perusahaan
meluncurkan produk produk kecantikan lainnya yang dibagi menjadi tiga divisi,
yaitu:
a.
Sub Divisi Dental, dengan produknya Pepsodent dan Close Up
b.
Subvisi Hair, dengan prodaknya Sunsilk, Clear, Pond’s,
Dimenstion,
dan Briks
c.
Divisi Skin, dengan produknya Axe, Citra, pond’s, Vaseline,
Vinolia, Impulse
Struktur Organisasi Perusahaan
Yang dimaksud dengan strukturorganisasi
adalah suatu susunan dan hubungan antar bagian dalam suatuperusahaan. Dengan
adanya struktur organisasi maka para karyawan dapat mengetahui dengan jelas tugas,
wewenang dan tanggung jawab mereka sehingga dapat terjalin
kerjasama yang efektif dan efesien untuk
mencapai tujuan perusahaan. Keterangan dibawah ini merupakantugas dari struktur
organisasi Unilever Indonesia :
1.
Direktur Utama
Direktur
utama bertindak sebagai pimpinan tertinggi dan menjalankan kegiatan usaha sehari-hari
perusahaan. Adapun tugas Direktur Utama adalah.
a.
Mengarahkan dan mengevaluasi direktur yang ada dibawahnya.
b.
Mengambil keputusan penting sehubungan dengan direktur yang ada dibawahnya.
c.
Mengawasi pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan.
d.
Menerima setiap laporan.
2. Direktur
keuangan
Tugas-tugasnya
adalah
a)
Bertanggung
jawab langsung kepada Direktur Utama
b)
Membawahi
manajer keuangan dan akuntasi
c)
Menerima laporan
dari seluruh kegiatan
3.
Direktur Teknisi
dan Pengembanga
Tugas-tugasnya adalah:
a) Bertanggung
jawab pada Direktur Utama
b) Menganalisis
dan mengevaluasi untuk membuka lokasi
c) Bekerja
sama dengan manajer
d) Mengendalikan
kualitas mutu yang dihasilkan
4.
General Manager
Personal Produk
Tugas-tugasnya adalah:
a) Personal
Dental (Pasta Gigi) Membawahi manager cabangPepsoden
b) Personal
Hair (rambut) menbawahi manager Sunsilk, clear
5.
General Manager
Detergent
Tugas-tugasnya
adalah:
a.) Bertanggung
jawab kepada Direktur Utama
b.) Membawahi
manager-manager pemasaran produk
c.) Bekerja
sama dengan manager pemasaran dalam menganalisa
dan mengambil keputusan
6.
Direktur
Penjualan
Tugas-tugasnya:
a.) Bertanggung jawab kepada Direktur Utama
b.) Mengatur dan mengola produk-produk Unileve
c.)
Mengatur syistem distrubusi
7.
Direktur
Personalia
Tugas-tugasnya
a.) Merekrut,
menyeleksi, dan menempatkan tenaga kerja pada posisi yang tepat
b.) Menetapkan
pengangkatan dan pemberhentian karyawan
Ø LAPORAN LABA
RUGI
Periode
Akhir:
|
2016
31/03
|
2017
31/12
|
2016
30/09
|
2017
30/06
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Total Pendapatan
|
10746621
|
9991004
|
9949798
|
10418021
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Biaya Pendapatan, Total
|
5254080
|
4819185
|
4804123
|
5131106
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Laba Kotor
|
5492541
|
5171819
|
5145675
|
5286915
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Total Biaya Operasi
|
8237057
|
7580991
|
7763227
|
8179571
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pendapatan Operasi
|
2509564
|
2410013
|
2186571
|
2238450
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pendapatan (Biaya) Bunga, Net
Non-Operasi
|
-41693
|
-31233
|
-37060
|
-15249
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Harga pokok penjualan
|
53324
|
17869
|
11775
|
33425
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Laba Bersih Sebelum Pajak
|
2467871
|
2378780
|
2149511
|
2223201
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Provisi Pajak Penghasilan
|
628740
|
603618
|
544069
|
560084
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Laba Bersih Setelah Pajak
|
1839131
|
1775162
|
1605442
|
1663117
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Penyesuaian GAAP AS
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Laba Bersih Sebelum Item Luar
Biasa
|
1839131
|
1775162
|
1605442
|
1663117
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Total Item Luar Biasa
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Laba Bersih
|
1839131
|
1775162
|
1605442
|
1663117
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Total Penyesuaian terhadap
Laba Bersih
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pendapatan Tersedia bagi
Saham Biasa Tidak Termasuk Item Luar Biasa
|
1839131
|
1775162
|
1605442
|
1663117
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Penyesuaian Dilusi
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Laba Bersih Dilusi
|
1839131
|
1775162
|
1605442
|
1663117
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Saham Rata-Rata Tertimbang
Dilusi
|
7630
|
7630
|
7630
|
7630
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
EPS Dilusi Tidak Termasuk
Item Luar Biasa
|
241,04
|
232,66
|
210,41
|
217,97
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dividen per Saham - Terbitan
Primer Saham Biasa
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
EPS Dilusi Dinormalisasi
|
241,28
|
232,85
|
210,95
|
217,95
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ø NERACA
Periode Akhir:
|
2018
31/03
|
2017
31/12
|
2017
30/09
|
2017
30/06
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Total Aset Lancar
|
9310953
|
7941635
|
7960938
|
8624713
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Total Aset
|
20241813
|
18906413
|
18815224
|
19286387
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Total Kewajiban Lancar
|
11959689
|
12532304
|
11084822
|
13175378
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Total Kewajiban
|
13229294
|
13733025
|
12391366
|
14380273
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Total Ekuitas
|
7012519
|
5173388
|
6423858
|
4906114
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Total Saham Biasa Beredar
|
7630
|
7630
|
7630
|
7630
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ø RASIO SOLVABILITAS (SOLVENCY)
Rasio solvabilitas merupakan rasio
yang menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek.
ü
ü QUICK RATIO =
Ø RASIO AKTIVITAS
(ACTIVITY)
Rasio aktivitas merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan mengendalikan investasinya di aset.
ü
ü
ü
Ø RASIO LEVERAGE KEUANGAN (FINANCIAL LEVERAGE)
ü
ü
ü
Ø RASIO PROFITABILITAS (PROFITABILITY)
Rasio profitabilitas merupakan
rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
ü
ü Gross Profit Margin =
ü Return on Asset
=
Ø ANALISIS
TREN-RUGI LABA
Keterangan
|
2016
|
2017
|
Penjualan
|
2696236
|
2923531
|
Harga pokok penjualan
|
17869 -
|
53324 -
|
Laba kotor
|
2678367
|
2870207
|
Biaya operasi:
|
|
|
-Biaya administrasi
|
3001837
|
2896547
|
-Biaya penyusutan
|
44199 +
|
54605 +
|
Total biaya operasi
|
3046036
|
2951152
|
Laba sebelum pajak
|
2378780
|
2467871
|
Pajak penghasilan
|
603618 -
|
628740 -
|
Laba bersih
|
1775162
|
1839131
|
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Dari hasil laporan
keuangan PT Unilever Indonesia Tbk 2016-2017 , dapat diambil kesimpulan bahwa
hasil laporan Keuangan PT Unilever Indonesia Tbk telah sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan laporan keuangan
konsolidasian pokok telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material
berakitan dengan laporan keuangan konsolidasian pokok secara keseluruhan, pada
tahun 2017 laba bersih lebih besar daripada 2016 yaitu 1839131.
1.2
Saran
Dalam penyusunan
laporan keuangan memang sewajarnya harus sesuai dengan prinsip-prinsip dasar akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar